Stasiun Pemalang (PML) merupakan stasiun yang berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang. Stasiun ini berada di jalur antara Stasiun Tegal dengan Stasiun Pekalongan. Banyaknya kereta api yang melintas membuat stasiun ini terbilang cukup ramai. Tak hanya rangkaian kereta kelas ekonomi, ada beberapa kereta kelas eksekutif bahkan argo pun berhenti di Stasiun Pemalang.
Stasiun Pemalang telah beroperasi sejak era kolonial Belanda dan menjadi bagian integral dari perkembangan transportasi kereta api di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, stasiun ini mengalami berbagai renovasi dan peningkatan fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Salah satu perubahan signifikan yang terjadi adalah modernisasi sistem tiket dan pelayanan penumpang yang lebih efisien.
Pada tahun 2024, PT KAI Daop 4 Semarang melakukan penataan lahan seluas 3.757 meter persegi untuk pembangunan area parkir, area komersial, dan penataan kantor prasarana KAI. Penataan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi para penumpang di Stasiun Pemalang, terutama terkait ketersediaan lahan parkir yang selama ini belum memadai.
Stasiun Pemalang merupakan stasiun kelas I, melayani berbagai jenis kereta api, baik KA jarak menengah maupun KA jarak jauh. Jumlah penumpang yang dilayani per hari bisa mencapai 2.000 orang. Selain itu, kabar baiknya mulai awal tahun 2025, Stasiun Pemalang saat ini melayani kereta api kelas eksekutif, salah satunya KA Argo Merbabu, yang akan semakin meningkatkan pilihan transportasi bagi masyarakat.
Kabar baik kembali datang untuk pelayanan di Stasiun Pemalang. Menurut informasi dari berbagai sumber bahwa PT Kereta Api Indonesia Persero atau KAI, berencana membangun jaringan commuter line baru di Jawa Tengah (Jateng). Adanya commuter line ini merupakan permintaan pengelola Kawasan Indsutri Terpadu Batang (KITB).
Manajer Humas KAI Daerah Operasional 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan, tentang rencana kereta commuter line yang akan beroperasi di Jawa Tengah. Rute commuter line oleh KAI berjalan mulai dari Semarang hingga Tegal. “Nanti bisa mulai dari Semarang sampai Tegal. Dari situ kereta singgah di Kendal, Batang, Pekalongan dan Pemalang,” jelasnya.
Kehadiran commuter line bertujuan untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Jenis kereta api yang akan digunakan commuter line ini, yaitu Kereta Rel Diesel (KRD). Dalam waktu dekat rencana ini akan terus direalisasikan, mengingat jalur KA di wilayah Daop 4 Semarang kini hanya memiliki kereta api jarak menengah yang menghubungkan rute Semarang Poncol – Tegal – Cirebon Prujakan pp.
Jika rangkaian KRD benar-benar terealisasi, ini mengingatkan kita pada rangkaian KA Kaligung Bisnis yang menggunakan KRD pada rute Semarang Poncol – Tegal pp. Namun saat ini rangkaian tersebut sudah tidak beroperasi di Daop 4 Semarang dan tergantikan dengan kelas eksekutif dan ekonomi premium dengan nama KA yang sama yakni Kaligung.
KA Kaligung – Dulu Gunakan Rangkaian KRD, Kini Gunakan Kelas Ekonomi New Image
