Pada awal kemunculannya di rentang tahun 2011 hingga 2012, Online Travel Agents (OTA) tidak sekonyong-konyong meraup keuntungan besar. Layaknya industri lain, mereka juga mengalami masa terseok-seok akibat jenis bisnis yang masih terbilang baru waktu itu. Walaupun kehadirannya terbukti memudahkan para pelancong untuk bepergian, tidak hanya di dalam negeri melainkan ke luar negeri.
Baca Juga: Intip Yuk 10 Tujuan Wisata Favorit Versi Pinterest!
OTA awalnya dipandang sebagai jalan pintas menuju peningkatan margin dan pertumbuhan keuntungan tanpa benar-benar menambah nilai bagi industri perjalanan dan pariwisata. Namun, dengan meningkatnya pemesanan online via media sosial dan teknologi mobile, OTA telah menetapkan diri sebagai tolak ukur bagaimana sebuah perusahaan perjalanan online dapat dan harus beroperasi di pasar perjalanan global saat ini.
Meskipun OTA telah mempertegas posisinya di industri perjalanan, banyak mitos yang masih berkecamuk mengenai fungsi hingga nilai yang mereka berikan kepada pelanggan di industri perjalanan modern ini. Beberapa mitos ini berasal dari kesalahpahaman sederhana tentang peran OTA di sektor e-commerce. Berikut, KabarPenumpang.com lansir beberapa mitos mengenai OTA versi dcsplus.net.
OTA Kerap Kali Tidak Memperdulikan Tingkat Layanan Terhadap Pelanggan
Di awal kemunculannya, agen-agen perjalanan wisata online ini mungkin masih sedikit agak kaku dengan mekanisme yang berjalan, karena OTA ini seolah menjadi anak bungsu di industri pariwisata. Tapi semua itu sudah berubah seiring berjalannya waktu. Terbukti dengan penawaran layanan tingkat tinggi melalui aplikasi seluler, situs web yang responsif, kampanye melalui email, hingga platform di media sosial. OTA yang sekarang sudah banyak belajar dari masa lalu. Semakin melebarnya sayap mereka menjadi satu momen penting dimana ajang promosi bukanlah menjadi sebuah penghalang bagi mereka untuk terus mengembangkan bisnis ini.
Agen Perjalanan Konvensional Mulai Sekarat, OTA Akan Segera Menyusul
Sebenarnya, agen perjalanan konvensional telah melihat kebangkitan dari OTA dalam beberapa tahun terakhir. Memang, OTA menawarkan kemudahan dalam hal pemesanan tiket melancong, namun itu semua tidak menjadikan agen perjalanan konvensional semakin surut, karena masih banyak orang yang sedikit ragu untuk memesan tiket perjalanan via online. American Society of Travel Agents (ASTA) melaporkan lebih dari 30 persen pelancong menggunakan jasa agen perjalanan konvensional dalam kurun waktu 12 bulan terakhir terhitung sejak akhir tahun 2015. Menurut ASTA, OTA yang diketahui memiliki persentase hampir sama dengan agen perjalanan konvensional dinilai akan terus mengalami pertumbuhan dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang.
OTA Tidak Dapat Mengakomodir Pengalaman Pemesanan Tiket Sesuai Kemauan Wisatawan
Mitos ini jelas terbantah dengan kemajuan jaman. Sebut saja proses geomapping yang canggih, kemampuan untuk melakukan pencarian kembali, serta alogaritma rekomendasi yang sebenarnya dapat memungkinkan para pelanggan untuk menyesuaikan pemesanan tiket para pelancong dengan spesifikasi yang bisa dibilang akurat. Selain itu, OTA juga memanfaatkan perkembangan di sektor komunikasi yang memungkinkan mereka untuk segera melaporkan kepada pengguna jasa jika terjadi kesalahan dan mengkonsultasikannya melalui pembicaraan one-on-one via telepon.
Baca Juga: Nah Ini! Trik Unik Buat Cari Tiket Pesawat Murah
Kesulitan Pihak OTA Untuk Memecahkan Masalah Kesalahan, Perubahan, atau Pembatalan Pemesanan
Hal ini masih terkait dengan poin sebelumnya, dimana OTA benar-benar memanfaatkan perkembangan telekomunikasi. Karena pada dasarnya layanan OTA tersedia 24/7, maka hampir tidak mungkin jika pihak OTA tidak melaporkan masalah tersebut. Justru dengan perkembangan jaman seperti sekarang ini akan mempercepat penyebaran informasi tersebut. Pencarian jalan keluar pun dapat dilakukan cukup melalui telepon atau media komunikasi lainnya. Dengan begitu, para pemesan dapat lebih tenang jika terjadi suatu hal yang tidak diharapkan.
OTA Adalah Tren Sesaat yang Akan Segera Memudar
Pemesanan global melalui agen perjalanan online telah berkembang pesat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, dan para ahli di industri serupa memperkirakan kenaikan ini akan terus berlanjut hingga tahun 2020. Layaknya melakoni bisnis dengan pesaing yang kian hari kian menjamur, pihak OTA harus selalu melakukan inovasi agar namanya tetap eksis dan tidak terkubur para pesaingnya. Inovasi tersebut tentu bisa dilakukan dari banyak aspek, ambil contoh dari segi pemasaran, karena dari segi inilah biasanya para pebisnis di bidang perjalanan wisata menuangkan ide-ide kreatif mereka.