Selain kereta api lokal maupun jarak jauh, di perkeretaapian Indonesia juga memiliki rangkaian kereta api yang bisa dibilang angkutan perkotaan. Apalagi layanan kereta ini dikenakan tarif dengan harga yang relatif murah dan terjangkau bagi masyarakat. Mulai dari layanan jalur kereta api di Aceh, sepanjang jalur di Pulau Jawa hingga di wilayah Sulawesi layanan kereta ini masih beroperasi dengan baik.
Ya, inilah layanan yang dinamakan Kereta Perintis. Kereta api (KA) perintis yang merupakan kereta subsidi dari pemerintah ini masih tergolong sangat murah. Bahkan masih ada tiket yang dibanderol mulai dari harga Rp1.000 saja.
Penetapan tarif bisa beragam dengan mempertimbangkan berbagai faktor, terutama ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP). Setiap tahun, soal tarif ini juga terus dievaluasi.
Diketahui juga KA perintis ini merupakan layanan transportasi kereta api yang terjangkau bagi masyarakat. Layanan ini tersedia di daerah baru atau daerah yang telah memiliki jalur kereta api, namun belum bisa dilayani secara komersial. Dengan layanan ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas antardaerah, juga peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Sebagai informasi, subsidi ini disalurkan dengan ditandai pemandangan kontrak penyelenggaraan subsidi angkutan KA perintis tahun anggaran sejak tahun 2020 antara Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dengan KAI.
Dengan begitu, PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) berkewajiban menyelenggarakan pelayanan angkutan perintis sesuai dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang Dengan KA.
Punya Tarif Paling Murah Diantara Kereta Perintis, KA Cut Meutia Dapat Subsidi Rp18,8 Miliar
Beroperasinya KA Perintis di Indonesia, membuat masyarakat tentunya terbantu karena layanan KA ini tetap berjalan dengan harga terjangkau dan praktis. Saat ini, ada lima KA perintis yang telah beroperasi melayani penumpang di lima wilayah Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi. Berikut daftar beserta tarifnya:
KA Cut Meutia
– Daerah: Kab. Bireuen – Kota Lhokseumawe
– Rute: Kutablang – Stasiun Muara Satu
– Tarif: Rp2.000
KA Lembah Anai
– Daerah: Kab. Padang Pariaman
– Rute I: Bandara Internasional Minangkabau – Stasiun Kayu Tanam
– Rute II: Duku – Lubuk alung – Stasiun Kayu Tanam
– Tarif I: Rp5.000
– Tarif II: Rp3.000
LRT Sumsel
– Daerah: Kota Palembang – Kab. Banyuasih
– Rute I: Bandara – Stasiun DJKA
– Tarif I: Rp10.000
– Rute II: Asrama Haji – Stasiun DJKA
– Tarif II: Rp5.000
– Rute III: Asrama Haji – Stasiun DJKA (Integrasi Antarmoda)
– Tarif III: Rp2.000
KA Bathara Kresna
– Daerah: Kota Solo – Kab. Wonogiri
– Rute: Purwosari – Stasiun Wonogiri
– Tarif: Rp4.000
KA Makassar Parepare
– Daerah: Kab. Maros – Kab. Pangkep – Kab. Barru
– Rute I: Mandai- Stasiun Ma’rang
– Tarif I: Rp6.000
– Rute II: Ma’rang- Stasiun Garongkong
– Tarif II: Rp4.000
– Rute III: Ma’rang – Stasiun Mangilu
– Tarif III: Rp3.000
– Rute IV: Mangilu – Ma’rang – Stasiun Garongkong
– Tarif IV: Rp7.000
– Rute V: Mandai – Ma’rang – Stasiun Garongkong
– Tarif V: Rp10.000
Menurut data Kemenhub, Rabu (2/10/2025), pada periode Januari-Juli 2025 yang dilansir dari laman detik, Okupansi tertinggi dicatat KA Bathara Kresna sebesar 92,69 persen. Kemudian data selanjutnya adalah KA Cut Meutia 11,51 persen, LRT Sumsel 36,65 persen, KA Lembah Anai 48,63 persen, hingga KA Makassar Parepare 51,90 persen. Selama 7 bulan tersebut, KA perintis telah melayani 2.548.111 penumpang.
Pemerintah melalui Kemenhub menilai data ini sebagai bahan evaluasi untuk mengoptimalkan layanan dan meningkatkan keterisian penumpang pada rute-rute yang belum maksimal. Diharapkan kedepannya KA Perintis tetap menjadi armada transportasi berbasis rel yang tetap digemari masyarakat untuk melakukan perjalanan.
Yuk Mengenal Koleksi KA Lokal yang Dimiliki Wilayah Daop 8 Surabaya