Friday, December 13, 2024
HomeHot NewsYuk Mengenal Koleksi KA Lokal yang Dimiliki Wilayah Daop 8 Surabaya

Yuk Mengenal Koleksi KA Lokal yang Dimiliki Wilayah Daop 8 Surabaya

Suka healing ke wilayah Surabaya dan sekitarnya? Pasti tentu tahu dong kalau kalian naik kereta api dari berbagai kota di Pulau Jawa mengarah ke Surabaya. Apalagi warga asli Surabaya tentu mengenal betul layanan kereta api lokal yang berkeliaran di area Surabaya dan sekitarnya. Ya, Surabaya yang sudah memasuki wilayah PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya ini tak hanya mencangkup area Surabaya saja, melainkan beberapa kota di Jawa Timur. Area tersebut meliputi Cepu, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, Malang, dan Bangil.

Baca juga: PT KAI Akan Gandeng GoJek, Bayar KA Lokal Bisa Pakai Go-Pay?

Dari beberapa kota yag masuk wilayah Daop 8 Surabaya, beberapa kereta lokal yang mampir pun turut hadir yang setia mengantar penumpang. Saat ini ada 7 kereta api lokal yang mengantarkan ke berbagai kota di Jawa Timur. Berikut ini kabarpenumpang.com akan memberikan informasi kereta api lokal apa saja yang dimaksud:

1. KA Dhoho/Penataran
Kereta api yang melintasi “jalur kantong” ini merupakan kereta lokal rute yang cukup jauh dengan durasi bisa sampai perjalanan hampir seharian penuh. Perjalanan menggunakan KA Dhoho/Penataran ini ada 2 rute, yaitu Surabaya Kota – Kertosono pp. dan Kertosono – Blitar. Kereta api yang memiliki 2 nama pada satu rangkaian ini sebenarnya memiliki rute yang sama, hanya membedakan yaitu arah dan wilayahnya. Karena kereta api tersebut yang dilewati memasuki 2 wilayah, yaitu Daop 8 Surabaya dan Daop 7 Madiun. KA ini juga memiliki arah yang berbeda, antara melewati Sidoarjo – Bangil terlebih dahulu dengan durasi waktu sekitar 8 jam, ada pula perjalanan yang langsung melewati Mojokerto – Jombang dengan durasi waktu sekitar 2 jam. Rata – rata perjalanan KA Dhoho/Penataran ini sebanyak 8 kali perjalanan per harinya. Harga tiket yang diberikan untuk KA ini berkisar mulai dari Rp 10.000 – Rp 30.000, tergantung jarak yang ditempuh.

2. KA Tumapel
Kereta yang melayani rute Surabaya, Sidoarjo, Bangil, Malang, Blitar, Kertosono hingga kembali ke Surabaya ini hanya melayani 2 perjalanan per harinya. Semula KA Tumapel melayani menggunakan rangkaian kereta diesel elektrik, namun kini rangkaian kereta menggunakan kelas ekonomi dengan total 106 tempat duduk yang terdiri dari 6 unit kereta. Harga tiket yang berkisar untuk KA Tumapel adalah Rp 10.000.

3. KA Ekonomi Lokal
Rangkaian kereta api satu ini memang hanya dinamakan KA Ekonomi Lokal, namun perjalanannya hanya di jalur utara saja. Rute yang dilalui KA Ekonomi Lokal ini mulai dari Stasiun Surabaya Pasar Turi – Stasiun Cepu. Berakhirnya di Stasiun Cepu merupakan rute ujung dari wilayah Daop 8 Surabaya. Namun jangan salah, rute yang dilalui KA Ekonomi Lokal ini termasuk rute yang cukup ramai dipadati oleh penumpang. Tiket perjalanan KA Ekonomi Lokal yang ditempuh 2 jam 44 menit ini hanya Rp 13.000. KA ini berhenti hampir di semua stasiun diantaranya Bojonegoro, Kapas, Sumberrejo, Bowerno, Babat, Pucuk, Lamongan, Duduk, Cerme, Benowo, Kandangan, Tandes dan berakhir di Surabaya Pasar Turi. Total perjalanan KA Ekonomi Lokal per harinya sebanyak 12 kali perjalanan.

4. KA Komuter
Inilah perjalanan kereta api lokal terbanyak di wilayah Daop 8 Surabaya. Ya, KA Komuter yang mengantarkan penumpang hanya area Surabaya – Sidoarjo/Bangil pp. Menggunakan kereta bertenaga diesel elektrik KA Komuter dihargai tiket hanya Rp 5.000. Perjalanan perharinya saja mencangkup hingga 22 kali perjalanan. Layaknya KRL Jabodetabek, penumpang yang menggunakan KA Komuter ini masih terasa pada jam – jam tertentu. Biasanya kepadatan terasa antara pagi mapun sore hari baik jam kerja maupun hari libur.

5. KA Jenggala
Masih menggunakan rangkaian kereta rel diesel elektrik, KA Jenggala merupakan rute yang dilalui dari Stasiun Sidoarjo melewat Stasiun Tulangan kemudian Stasiun Tarik dan berakhir di Stasiun Mojokerto. Meski KA Jenggala berangkat dari Stasiun Sidoarjo dan menginap di Sidoarjo, tapi rangkaian ini jika memang masa dinasnya berakhir, penumpang yang ingin berakhir di Surabaya, bisa melanjutkan perjalanan hingga stasiun akhir di Surabaya. Tergantung dari jadwal yang tersedia. KA Jenggala ini menempuh waktu hanya 45 menit dengan 4 kali perjalanan per harinya yang dihargai tarif tiket hanya Rp 4.000.

6. KA Komuter Sulam
Rangkaian menggunakan KRD berikutnya berada dijalur utara dengan nama KA Komuter Sulam. Sulam disini memiliki kepanjangan dari Surabaya – Lamongan. Sudah terlihat jelas bahwa rangkaian ini memiliki rute Surabaya Pasar Turi – Lamongan pp. Menempuh perjalanan 1 jam 5 menit rangkaian KRD ini ditaksir dengan harga tiket Rp 5.000 saja. Perjalanan per harinya KA Komuter Sulam hanya 4 kali perjalanan. Penumpang yang menggunakan KRD ini juga terlihat pada jam sibuk antara pagi dan sore hari.

Baca juga: Kereta Lokal Daerah Seperti Tak Terurus, Bahkan Terkesan Diabaikan PT KAI

7. KA Komuter Indro
KA lokal terakhir yang merupakan permintaan dari warga Gresik adalah KA Komuter dengan rute Surabaya – Indro (Gresik) pp. Stasiun Indro merupakan stasiun yang sebelumnya hanya digunakan sebagai pemberhentian angkutan semen, saat ini sudah bisa digunakan untuk naik dan turun penumpang. Menggunakan rangkaian KRD dan terkadang ditarik lokomotif per harinya memiliki 6 kali perjalanan. KA Komuter Indro menempuh perjalanan cukup singkat, hanya 35 menit saja bisa mengantarkan penumpang dari Kota Gresik menuju Kota Surabaya pulang pergi. Tiket yang ditaksir dengan harga Rp 5.000 ini pun sangat murah bagi masyarakat yang menggunakannya. Terlebih dengan adanya sarana kereta api, masyarakat lebih terbantu dengan waktu tempuh lebih singkat dibanding dengan transportasi lain. (PRAS – Cinta Kereta Api)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru