Menggunakan kereta api (KA) melintasi antara Stasiun Yogyakarta dan Lempuyangan pasti melewati jembatan yang dibawahnya terpampang sebagjan Kota Yogyakarta. Ya, jembatan tersebut dikenal dengan nama Jembatan Kewek yang membentang di atas Jalan Abubakar Ali. Jembatan sekaligus viaduct yang melintas di atas Kali Code ini juga merupakan salah satu ikon Yogyakarta.
Nsh, sebagian masyarakat khususnya diluar Yogyakarta bertanya-tanya, mengapa dinamakan Jembatan Kewek? Ternyata ada penjelasannya. Sebab saat era Kolonial Belanda pernah ada jembatan jalan menuju gereja di seberangnya Kali Code. Dan orang Belanda menyebutnya jalan tersebut dengan sebutan Jalan Kerkweg. Kemudian orang Jawa terbiasa dengan menyebutnya secara mudah adalah Jembatan Kewek.

Jembatan tersebut adalah tanda dari wilayah strategis untuk menuju pusat kota dan pusat pemerintahan di Yogyakarta. Karena sebagai penghubung antara Jalan Malioboro dengan Jalan Mangkubumi yang mampu menampilkan wajah Kota Yogyakarta.
Dalam wilayah perkeretaapian, jembatan ini ternyata cukup istimewa. Pasalnya berdiri antara Stasiun Tugu Yogyakarta dengan Stasiun Lempuyangan di Kilometer 166+500. Selain itu, penumpang kereta api (KA) akan sadar dengan sendirinya bahwa saat itu sedang melintas di Yogyakarta
Sejarah menyebutkan pada tahun 1872, NIS membangun jembatan KA yang berada di utara jembatan kembar tersebut. Namun pada tahun 1976, jembatan baru telah terbangun di selatannya, dan menyusul pembangunan jalur ganda pada tahun 2005 lalu. Sementara itu, jembatan NIS tersebut pun mangkrak.
Akan tetapi saat ini, bagian sisi barat tiang pangkal dari jembatan yang masih tersisa tersebut dirobohkan karena akan dipakai untuk jembatan kendaraan jalan raya. Jembatan jala raya tersebut kini berfungsi untuk mengurai kemacetan Jalan Malioboro.
Bentang Jembatan Kewek ini memiliki panjang mencapai 72 meter, terdiri dari 32 meter bagian jembatan yang membentang di atas sungai dan 20 meter yang membentang di atas jalan raya bagian barat serta 20 meter di atas jalan raya bagian timur.
Saat ini kondisi jembatan tersebut dengan pilar penyangga terlihat kondisi masih sangat dengan perawatan rutin oleh petugas jalan rel dan jembatan di wilayah Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta. Mengingat makin banyak perjalanan KA yang melintas di Jembatan Kewek.
Diketahui bahwa Kali Code merupakan aliran yang berhulu di Gunung Merapi yang pada beberapa tahun lalu mendapat tumpahan material vulkanik atau banjir lahar yang cukup banyak. Namun meskipun adanya kejadian tersebut, jembatan kembar ini tetap kokoh dan terus dilewati KA baik dari barat maupun timur Pulau Jawa.
Lempuyangan, Sejarah Panjang Stasiun KA Ekonomi di Yogyakarta