Pengalaman terbang sendirian di pesawat komersial, apalagi dalam penerbangan jarak jauh, adalah mimpi bagi setiap pelancong. Inilah yang dialami seorang penumpang wanita dalam penerbangan Emirates dari Brisbane, Australia, menuju Dubai. Namun, ada kejutan yang terjadi ketika ia meminta upgrade ke kelas yang lebih tinggi.
Wanita tersebut, yang terbang di kelas ekonomi, menemukan bahwa pesawat yang ia tumpangi—yang memiliki kapasitas ratusan kursi—hampir seluruhnya kosong. Dalam video yang ia bagikan, terlihat jelas deretan demi deretan kursi di depan dan belakangnya benar-benar tidak berpenghuni. Perjalanan 14 jam itu, menurutnya, terasa seperti “mimpi” karena ia memiliki kebebasan ruang tak terbatas.
Tertidur Sepanjang Perjalanan, Penumpang Air Canada Terbangun dalam Kabin Gelap dan Kosong
Ditawari ‘Poor-Man’s Lie-Flat’ Gratis
Merasa mendapatkan kesempatan emas, penumpang tersebut berniat meminta upgrade ke kelas bisnis (Business Class) atau kelas satu (First Class), bahkan ia bersedia membayar atau menggunakan poin miles yang dimilikinya.
Namun, di sinilah keunikan pelayanan maskapai Emirates terjadi. Ketika permintaannya disampaikan, salah satu pramugari justru memberikan saran yang tidak biasa. Pramugari tersebut menyarankan penumpang untuk tidak membuang-buang uang untuk upgrade.
Alasannya sederhana, dengan ruang yang begitu melimpah di kelas ekonomi, penumpang bisa mendapatkan manfaat utama dari kursi kelas bisnis—yaitu tempat tidur yang rata (lie-flat)—secara gratis dengan merebahkan diri melintasi deretan kursi kosong.
Kebahagiaan Kursi Kosong
Penumpang tersebut kemudian memutuskan untuk mengikuti saran pramugari tersebut. Alih-alih mendapatkan kenyamanan eksklusif suite kelas atas, ia menikmati kemewahan ruang: merebahkan tubuhnya melintasi tiga hingga empat kursi kosong di kelas ekonomi.
Pengalaman ini sering dijuluki oleh para frequent flyer sebagai “poor-man’s lie-flat seat” (kursi datar versi ‘orang miskin’). Berkat ruang yang tak terbatas, ia bisa tidur nyenyak sepanjang penerbangan 14 jam tersebut dan tiba di Dubai dalam keadaan segar dan beristirahat penuh.
Meskipun Emirates memiliki kebijakan upgrade yang ketat dan tidak memberikan upgrade gratis dengan mudah, dalam kasus ini, pramugari memilih memberikan solusi praktis. Kisah ini menjadi pengingat bahwa terkadang, ruang kosong di kelas ekonomi bisa memberikan pengalaman yang sama berharganya dengan kursi mahal di kelas bisnis.
Apakah Pramugari Izinkan Penumpang Tidur di Kursi Pesawat yang Kosong Bak di Kasur?
