Norwegia kembali mengukuhkan diri sebagai pionir dalam pariwisata berkelanjutan dengan meluncurkan layanan kereta malam panoramik pertama di dunia yang dirancang khusus untuk memburu Northern Lights atau Aurora Borealis.
Diluncurkan secara resmi pada 9 Desember 2025, kereta yang dikenal dengan nama Northern Lights Train ini menawarkan pengalaman “observatorium berjalan” yang mengubah cara wisatawan menikmati langit Arktik tanpa harus kedinginan di luar ruangan.
Keunggulan utama kereta ini terletak pada gerbongnya yang revolusioner. Berbeda dengan kereta konvensional, gerbong panoramik ini memiliki dinding hingga atap yang hampir sepenuhnya terbuat dari kaca khusus berkualitas tinggi. Desain ini memberikan pandangan 180 derajat ke langit terbuka, memungkinkan penumpang untuk tetap berbaring di kursi ergonomis yang dapat direbahkan menghadap ke atas sambil menunggu tarian cahaya hijau di langit.
Detail teknis yang paling menarik adalah penggunaan sistem pencahayaan internal yang sangat minim dan menggunakan spektrum cahaya rendah. Hal ini dirancang sengaja untuk menghilangkan pantulan pada kaca dan menjaga penglihatan malam (night vision) penumpang tetap optimal, sehingga pendaran Aurora yang paling redup sekalipun dapat terlihat jelas dari dalam kabin.
Kereta Panoramic, Era Baru KAI Melihat Pemandangan Lebih Luas Selama Perjalanan
Kereta ini beroperasi di jalur bersejarah Ofoten Line, berangkat dari kota pelabuhan Narvik, yang merupakan salah satu titik paling utara di dunia yang terhubung dengan jaringan kereta api. Narvik terletak tepat di bawah “oval aurora”, area dengan aktivitas geomagnetik paling aktif di bumi.
Perjalanan ini dilakukan pada malam hari, menjauh dari polusi cahaya kota menuju wilayah pegunungan yang terisolasi di perbatasan Norwegia dan Swedia. Salah satu pemberhentian paling ikonik adalah di Stasiun Katterat, sebuah lokasi terpencil yang tidak memiliki akses jalan raya, menjadikannya salah satu tempat tergelap dan terbaik di dunia untuk melihat fenomena Aurora secara maksimal.
Selain kenyamanan, kereta ini juga dilengkapi dengan teknologi pemantauan aktivitas matahari secara real-time. Selama perjalanan, para ahli dan pemandu akan memberikan informasi mengenai kapan kemungkinan besar Aurora akan muncul berdasarkan data sensor terbaru. Tidak hanya itu, kereta ini sepenuhnya bertenaga listrik yang bersumber dari energi terbarukan, menjadikannya alternatif perjalanan yang jauh lebih hijau dibandingkan melakukan perburuan Aurora menggunakan bus atau mobil.
Layanan ini dijadwalkan beroperasi secara intensif mulai Oktober hingga Maret, bertepatan dengan musim dingin Arktik di mana malam berlangsung sangat panjang. Menariknya, peluncuran tahun 2025 ini dilakukan saat matahari sedang mendekati siklus puncak aktivitasnya (Solar Maximum), yang diprediksi akan menghasilkan tampilan Northern Lights paling spektakuler dalam satu dekade terakhir.
Bagi mereka yang ingin merasakan sensasi lebih dekat dengan alam, kereta ini juga menyediakan sesi berhenti di tengah pegunungan di mana penumpang bisa turun sejenak untuk berfoto di samping api unggun yang telah disiapkan di atas salju, sebelum melanjutkan perjalanan dalam kehangatan kabin kaca yang mewah.
