Sejak diberlakukannya peraturan pembatasan kecepatan pada enam tahun ke belakang, akhirnya tujuh unit kereta peluru (Bullet Train) asal Cina, Fuxing, dapat kembali mengular dengan kecepatan 350 km per jam. Rencananya, penghapusan peraturan tersebut akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Dengan kecepatannya yang fantastis, diperkirakan jarak dari Beijing menuju Shanghai dapat ditempuh hanya dalam waktu empat setengah jam.
Baca Juga: The Dolphin Blue dan Golden Phoenix, Kereta Peluru Terbaru Tembus 400Km Per Jam
Adapun pembatasan kecepatan ini diawali dari tragedi kecelakaan kereta api pada tahun 2011 silam, dimana insiden tersebut menewaskan sekitar 40 orang, dan melukai lebih dari 200 orang. Sejak saat itu, kereta peluru asal Negeri Tirai Bambu tersebut hanya boleh beroperasi di kecepatan 250 hingga 300 km per jam saja. Tidak hanya dibatasi kecepatannya saja, perusahaan pembuat kereta api terbesar kedua Cina yaitu China CNR Corp Ltd menarik kembali 54 kereta api cepatnya dengan alasan keamanan penumpang.
Awalnya, para pejabat perkeretaapian menyebutkan bahwa penyebab utama kecelakaan tersebut adalah sambaran petir yang menyebabkan terganggunya sinyal. Namun fakta lain tersaji manakala media Cina mengutip salah seorang peneliti senior yang mengatakan, kecelakaan itu disebabkan oleh kegagalan manajemen dan sebetulnya bisa dihindari. Namun seiring berjalannya waktu, pembenahan di beberapa sektor terus digiatkan semata-mata untuk mengembalikan kembali nama baik bullet train Cina sehingga mereka bisa kembali beroperasi.
Dikutip KabarPenumpang.com dari laman railway-technology.com (23/8/2017), kereta yang mampu berakselerasi hingga 400 km per jam ini akan mulai beroperasi kembali pada 21 September mendatang. Nantinya, kereta-kereta berkecepatan tinggi tersebut akan dilengkapi dengan sistem pemantauan yang ditingkatkan, sehingga kereta dapat mengurangi kecepatannya atau bahkan menghentikannya apabila terjadi kondisi darurat.
Baca Juga: Thailand Setujui Mega Proyek Kereta Peluru dengan Cina
Diketahui, China Railway yang merupakan salah satu anggota BUMN setempat mencatat setiap tahunnya, rute Beijing – Shanghai dapat mengangkut hingga 600 juta penumpang. Dilansir dari sumber lain, masing-masing otoritas telah menyelesaikan tahap uji cobanya, dimana kereta tersebut berhasil menempuh kecepatan yang lebih tinggi di beberapa bagian jalur pada bulan Juli kemarin.
Hingga saat ini, Cina memiliki layanan kereta cepat dengan jalur rel khusus lebih dari 20.000km. Guna memperluas jaringan, rencananya tambahan jalur sejauh 10.000 km akan dibangun dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, sehingga menjadikan Cina sebagai negara dengan sistem kereta api berkecepatan tinggi terbesar di dunia.