Bandara Abu Dhabi di Uni Emirat Arab menjadi yang pertama mencabut larangan elektronik dalam pesawat yang akan menuju Amerika Serikat. Dilansir KabarPenumpang.com dari independent.co.uk (4/7/2017), Etihad, adalah salah satu maskapai Uni Emirat Arab yang telah membersihkan dan mencabut larangan pemerintah Amerika Serikat dan menerapkan langkah-langkah keamanan ekstra dari biasanya.
Baca juga: Tangkal Terorisme, Larangan Bawa Laptop ke Dalam Kabin Dipandang Tak Efektif
Hal ini terjadi begitu cepat setelah Transport Security Administration (TSA) dari bagian Departemen Keamanan Bandara menyelesaikan sesi observasi dan verifikasi pagi ini. Dalam penerbangannya para penumpang diizinkan kembali membawa perangkat elektronik di dalam kabin pesawat pada penerbangan maskapai Etihad menuju Amerika Serikat.
Berikut sepuluh bandara di Uni Emirat Arab yang dilarang membawa perangkat elektronik dalam kabin yakni, Cairo di Mesir, Amman di Yordania, Kuwait City di Kuwait, Casablanca di Maroko, Doha di Qatar, Riyadh dan Jeddah di Arab Saudi, Istanbul di Turki, dan Abu Dhabi serta Dubai.
Awalnya pelarangan membawa laptop dalam kabin beredar luas dan diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat pada bulan Maret lalu dengan alasan metode inovasi baru yang digunakan teroris. Saat itu laptop, e-reader, tablet, kamera DSLR hingga perangkat elektronik besar lainnya dilarang dibawa dalam kabin, saat pesawat menuju Amerika Serikat. Pelarangan tersebut menyebut sepuluh bandara, termasuk di dalamnya ada nama Abu Dhabi.
Baca juga: Tanggapi Pelarangan Gadget di Kabin, Emirates Airlines Buat Iklan Lucu di YouTube
Namun, dengan kebijakan pembatasan tersebut justru membuat banyak orang skeptis, bahkan ada yang mengatakan ini adalah sebuah tipuan untuk membantu perusahaan penerbangan Amerika Serikat. Tak hanya Amrika Serikat, untuk keamanan, Inggris juga mengikuti memberikan larangan variasi tersebut dan melarang barang elektronik pada penerbangan dari enam negara berpenduduk mayoritas muslim. Bedaya pelarangan yang dibuat oleh Inggris tidak mencantumkan nama Uni Emirat Arab. Sayangnya, tidak diketahui apakah Inggris akan mengikuti dan meringankan larangan di negara lain.
Baca juga: Ikuti Aturannya, Laptop Aman Digunakan Dalam Penerbangan
Beberapa maskapai telah berebut untuk melakukan larangan karena diberlakukan dengan sedikit peringatan. Para ahli juga memperingatkan bahwa larangan tersebut bisa menyebabkan bencana jika penumpang tertangkap tangan ketahuan membawa perangkat elektronik dalam kabin.
Minggu lalu, TSA mengumumkan bahwa pihaknya menuntut persyaratan skrining tambahan untuk barang elektronik sebagai ukuran pengamanan di 280 bandara di seluruh dunia, yang berdampak pada 2.000 penerbangan per hari. Dikatakan sebagai upaya untuk memastikan larangan elektronik tidak diperluas.