Hadirnya garbarata (aerobridge, jet bridge, atau biasa juga disebut jetway) di dunia aviasi global membawa kemudahan tersendiri kepada para penumpang. Mereka tidak harus berpanas-panasan atau kehujanan ketika berjalan di tarmak untuk masuk ke dalam pesawat. Selain itu, garbarata ini sendiri bisa dibilang sebagai salah satu faktor yang mengindikasikan kemajuan sebuah bandara.
Baca juga: Inilah 5 Bandara Tertua di Dunia Yang Masih Beroperasi
Garbarata diketahui ialah temuan dari Frank Der Yuen dan digunakan pertama kali pada tanggal 26 Juli 1959 di Bandara San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Dalam pengoperasiannya, garbarata menggunakan sistem Electro Mechanical yang dikendalikan pada sebuah control console (monitor Control Desk) yang berada di kabin dan dilengkapi dengan CCTV untuk memantau keadaan di sekitar garbarata. Sistem kendali ini menginterintegrasikan peralatan keselamatan dan alat sistem kendali elektronik.
Seiring berjalannya waktu, garbarata mulai dikembangkan dan menjadi lebih panjang, lebih fleksibel untuk dipindahkan ke terminal kedatangan ataupun keberangkatan, serta bisa terhubung otomatis ke pintu pesawat.
Hanya saja itu masih belum cukup memudahkan penumpang dan maskapai dalam mempercepat proses naik turun penumpang. Terlebih pada pesawat widebody dengan kapasitas penumpang tinggi. Dibutuhkan inovasi lain, sampai akhirnya garbarata ganda pun tercipta.
Dilansir Simple Flying, garbarata ganda pertama kali diperkenalkan di Bandara Internasional Los Angeles oleh Trans World Airlines (TWA). Tak jelas kapan itu terjadi. Yang jelas, pada saat itu, karena satu dan lain hal, maskapai justru menambah satu tangga manual sehingga seolah menjadi triple garbarata atau tiga garbarata.
Tetapi, tentu, penumpang banyak yang memilih menggunakan garbarata ganda ketimbang menggunakan tangga manual yang mengharuskan berjalan di apron sebelum sampai ke terminal.
Seiring berjalannya waktu, terlebih di tengah wabah Covid-19 seperti sekarang ini dimana traffic penerbangan menurun, tidak banyak bandara yang masih menyediakan garbarata ganda. Bahkan bisa dibilang sangat langka. Satu-satunya bandara yang masih menyediakan garbarata ganda -biasanya untuk melayani pesawat Boeing 747 dan pesawat widebody lainnya- adalah Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda.
Di bandara tersebut, garbarata ganda yang sudah ada sejak 1980an ini, hanya tersisa dua unit. Keduanya dioperasikan di gate E20 dan E22.
Tak cukup sampai di situ, pada tahun 2019 lalu, Bandara Schiphol bahkan mencatatkan diri sebagai bandara pertama di dunia yang mengoperasikan garbarata ganda otomatis. Garbarata hasil kerjasama dengan KLM Royal Dutch Airlines ini merupakan inovasi baru yang memungkinkan garbarata ganda terhubung otomatis ke pesawat hanya dalam satu menit.
Baca juga: 10 Bandara Ini Disebut Sebagai Yang Tersibuk
Dengan begitu, penumpang akan turun lebih cepat dan dapat mempersingkat waktu antara kedatangan dan keberangkatan pesawat. Ini juga mengurangi risiko kegagalan fungsi atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan operator.
Garbarata ganda otomatis pertama di dunia ini dilengkapi dengan teknologi pintar, termasuk kamera di jembatan yang mengenali pintu pesawat terbang. Kemudian ada sensor yang membantu menghubungkan ke pintu pesawat.