Dari kabar yang tersiar, tahun 2019 ini, jalur kereta dari Labuan menuju Rangkasbitung akan kembali beroperasi. Kemudian sepanjang jalur ini sendiri ada beberapa stasiun dan kemungkinan juga akan ikut kembali beroperasi setelah adanya reaktivasi jalur kereta tersebut.
Baca juga: Menjadi Saksi Sejarah Perang Kemerdekaan, Stasiun Rangkasbitung juga Sebagai Tombak Perekonomian
Salah satunya adalah Stasiun Menes yang masuk dalam Daerah Operasional (Daop) I Jakarta. Stasiun Menes yang sudah tak lagi aktif kini beralih fungsi sebagai rumah tinggal. Tak hanya itu, bagian ruang tunggunya pun kini berubah menjadi tempat penyimpanan kayu bakar dan kandang ayam.
Berada di lintasan yang akan direaktivasi yakni Labuan-Rangkasbitung, dulunya Stasiun Menes menjadi stasiun kedua tersibuk setelah Stasiun Labuan. Dimana tercatat sebanyak 44 ribu hingga 90 ribu penumpang diangkut per tahunnya.
Stasiun ini juga mengangkut barang dalam kapasitas sekitar 200-900 ton barang per tahunnya di antara tahun 1950-1953. Stasiun Menes sendiri dibangun tahun 1906 oleh Staatsspoorwegen (SS) salah satu perusahaan kereta api Hindia Belanda.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Stasiun Menes sama seperti stasiun di jalur Labuan-Rangkasbitung lainnya yang tutup tahun 1982 silam karena persaingan transportasi. Jalur kereta api stasiun ini sendiripun hanya tersisa besi dan di sebuah sekolah menjadi garis batas sebuah lapangan voli.
Stasiun Menes terletak diantara kota Rangkasbitung di Kabupaten Lebak dan Stasiun Labuan di Pandeglang. Penumpang dikala stasiun tersebut ramai ternyata adalah para pelajar yang menimba ilmu di berbagai kota yakni Banten dan sekitarnya serta Lampung dan Jakarta.
Meski tak lagi terlihat jelas bentuknya, penanda gedung tua tak terawat tersebut adalah sebuah stasiun yakni tulisan di bagian atas rumah yakni Menes. Dibagian dalam bekas stasiun yang sudah menjadi rumah tinggal tersebut masih terlihat ada bekas tempat penyimpangan dan ruang loket menjadi sebuah kamar. Gudang stasiun pun masih ada dan kini pun tak lagi terpakai.
Baca juga: Jalur Kereta Rangkasbitung-Saketi-Labuan Kembali Direaktivasi
Dari video yang terlihat dari Youtube, sisa dari toilet masih terlihat jelas. Rumah pengatur sinyal sendiri ada di sisi barat stasiun dan plang nama bawah tanaah juga berada di sisi yang sama dan milik PJKA.