Rute penerbangan jarak jauh saat ini dilayani oleh beragam jenis pesawat wide body dengan kemampuan direct flight lintas samudera, sebuat saja ada Airbus A330/A350/A380 series dan Boeing 777/787 series, namun bagaimana dengan penerbangan jarak jauh di era 60/70-an, jenis pesawat jet tentu sudah dikenal, tapi pada saat itu hanya ada dua jenis pesawat yang mendominasi pasar penerbangan jarak jauh.
Baca juga: Kala Kolaborasi Boeing 707 dan American Airlines Ubah Peta Penerbangan AS 62 Tahun Silam
Kedua pesawat tersebut adalah Boeing 707 dan Douglas DC-8, keduanya merupakan pesawat bermesin empat narrow body (satu lorong). Boeing 707 dan Douglas DC-8 dianggap sebagai ikon pesawat penerbangan jarak jauh pada awal tahun 1970-an, kedua pesawat memiliki kemampuan untuk terbang jarak jauh tanpa perlu melakukan perhentian, yang pada saat itu merupakan suatu hal yang luar biasa. Mereka menjadi simbol dari era penerbangan jet jarak jauh yang baru.
Boeing 707 dan DC-8 memiliki kecepatan yang relatif tinggi untuk pesawat komersial pada masanya, yang memungkinkan penerbangan yang lebih cepat dan efisien untuk rute-rute jarak jauh.
Kedua pesawat ini menawarkan standar kenyamanan dan kemewahan yang tinggi bagi penumpang, dengan kursi yang lebih luas dan fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan pesawat propeler pada masanya.
Jejak Boeing 707 di Indonesia: Pernah Dioperasikan 4 Maskapai Hingga Jadi Pesawat Kepresidenan
Boeing 707 dan DC-8 juga memiliki pengaruh budaya yang besar, sering kali muncul dalam film, iklan, dan media populer lainnya sebagai simbol dari penerbangan internasional yang mewah dan modern.
Pesawat-pesawat ini banyak digunakan oleh maskapai penerbangan utama pada masanya, termasuk Pan American World Airways (Pan Am) yang menggunakan Boeing 707 dan United Airlines yang menggunakan DC-8, sehingga memperkuat citra dan reputasi mereka sebagai pesawat penerbangan jarak jauh yang terpercaya dan efisien.
Boeing 707 Lebih Populer
Boeing 707 lebih populer dibandingkan dengan Douglas DC-8 karena beberapa alasan, seperti diperkenalkan lebih awal daripada DC-8, dengan penerbangan perdana pada tahun 1957, sementara DC-8 pada tahun 1958. Hal ini memberikan Boeing keunggulan pertama dalam memasuki pasar penerbangan jet komersial.
Pan Am menjadi pelanggan pertama dan pengguna utama Boeing 707, yang memberikan pesawat ini visibilitas dan reputasi yang besar sebagai pesawat penerbangan jet komersial pertama yang sukses secara komersial. DC-8, sementara itu, awalnya kurang populer di Amerika Serikat karena Pan Am memilih Boeing 707.
Desain dan Performa: Boeing 707 dianggap memiliki desain yang lebih inovatif dan performa yang lebih baik daripada DC-8 pada awalnya, meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan. Boeing 707 juga memiliki keunggulan dalam hal jangkauan, yang membuatnya lebih cocok untuk rute transatlantik yang panjang.
Boeing memiliki kampanye pemasaran yang lebih agresif untuk 707 dan berhasil membangun citra merek yang kuat untuk pesawat tersebut. DC-8, sementara itu, mungkin kurang dikenal secara luas di luar industri penerbangan.
Douglas DC-8: Lambang Supremasi Penerbangan Jarak Jauh Garuda Indonesia di Era 60/70-an
Boeing 707 memiliki lebih banyak varian yang berbeda dan terus menerus diperbarui dengan teknologi baru, seperti mesin yang lebih efisien. DC-8, sementara itu, memiliki kurang varian dan tidak mengalami pembaruan teknologi yang sama secara teratur. Meskipun DC-8 tidak sepopuler Boeing 707, kedua pesawat ini tetap menjadi ikon dalam sejarah penerbangan komersial dan memainkan peran penting dalam mengubah dinamika penerbangan internasional.