Stasiun Probolinggo yang berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember memiliki ketinggian +5 meter diatas permukaan laut. Stasiun ini merupakan stasiun kelas I, di bawah kendali PT. Kereta Api Indonesia Daop 9 Jember.
Di masa kolonial, peran stasiun Probolinggo sangat penting sebagai penghubung antara wilayah barat Jawa Timur, dengan wilayah tapal kuda Jatim. Bangunan stasiun ini merupakan peninggalan masa Hindia Belanda yang diperkirakan pembangunannya bersamaan dengan jalur kereta dari Pasuruan-Probolinggo-Klakah.
Disisi lain, ternyata Kota Probolinggo dijuluki sebagai ‘kota transit’. Karena dari Stasiun Probolinggo menuju Pelabuhan saja cukup dekat sekitar 1,6 kilometer. Tak heran saat ini pemerintah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) khususnya Daop 9 Jember merencanakan untuk kembali mereaktivasi jalur kereta api menuju Pelabuhan Probolinggo. Pun menyatakan kesiapan untuk mendukung rencana Pemerintah Kota Probolinggo dalam mereaktivasi jalur kereta api tersebut.
Reaktivasi jalur kereta menuju pelabuhan tersebut dinilai memiliki potensi strategis dalam memperkuat konektivitas logistik serta mendukung aktivitas ekspor-impor yang kini mulai berjalan di Pelabuhan Probolinggo. Jalur ini sebelumnya merupakan bagian dari jaringan eksisting yang sudah lama tidak beroperasi dan saat ini tengah dikaji potensi penggunaannya kembali secara terintegrasi.

Jalur rel lama sepanjang sekitar 1,6 kilometer ini diharapkan bisa dimanfaatkan kembali untuk mendukung kelancaran logistik. Bahkan Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, menyampaikan gagasan reaktivasi jalur tersebut sebagai bagian dari pengembangan ekonomi lokal. Jalur kereta ke pelabuhan memiliki nilai strategis karena bisa mendukung kegiatan ekspor-impor dan distribusi barang dengan lebih efisien.
Jalur ini sebelumnya memang pernah aktif namun sudah lama tidak digunakan, dan kini sedang dikaji kemungkinan penggunaannya kembali. PT KAI sebagai penyelenggara transportasi publik terus berupaya memaksimalkan potensi aset negara yang dikelola, termasuk melalui kerja sama pemanfaatan dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam koridor regulasi dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Untuk ke depan, PT KAI Daop 9 Jember akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Probolinggo dan pihak-pihak terkait guna mendukung kelancaran tahapan perencanaan dan kajian teknis yang diperlukan. Mereka percaya bahwa reaktivasi jalur ini dapat menjadi katalisator dalam menciptakan sistem logistik yang lebih efisien dan ramah lingkungan di wilayah Probolinggo dan sekitarnya.