Tekanan internasional terhadap maskapai penerbangan Rusia kian berat. Sebelum ini pesawat-pesawat produksi barat seperti Airbus dan Boeing yang dioperasikan maskapai dalam negeri Rusia, masih bisa terbang terbatas ke negara-negara lain yang ‘bersahabat’ dengan Rusia, dimana ancaman penyitaan pesawat dari lessor kemungkinan kecil terjadi.
Baca juga: Diam-diam, Airbus Kirim Pesawat ke Aeroflot di Hari Pertama Invasi Rusia ke Ukraina
Tapi ada kabar terbaru yang merubah keadaan, dikutip dari simpleflying.com (6/6/2022), disebutkan Pengadilan Kolombo, Sri Lanka, telah mengeluarkan perintah penyitaan terhadap pesawat Airbus A330 RA-73702 yang dioperasikan Aeroflot. Keputusan Pengadilan Kolombo jelas berpengaruh besar pada layanan Aeroflot, termasuk pada rencana penerbangan repatriasi pada warga Rusia yang terdampar di Sri Lanka.
Atas insiden tersebut, Aeroflot telah menangguhkan semua penerbangan ke Sri Lanka setelah pengadilan memerintahkan penyitaan salah satu Airbus A330-nya pada Kamis, 2 Juni lalu. Penyitaan itu terjadi setelah pemilik pesawat, yakni lessor dari Irlandia meminta penyitaan terhadap sewa A330 menyusul sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Meski sudah ada penyitaan pesawat, Aeroflot telah menjadwalkan penerbangan repatriasi pada 4 dan 5 Juni untuk membawa pulang warga negara Rusia yang diminta turun dari pesawat pada 2 Juni karena penyitaan.
Penerbangan repatriasi pertama mendarat pada hari Sabtu di Kolombo pada pukul 10:12 waktu setempat setelah 8 jam 30 menit perjalanan dari Moskow. Tidak ada penumpang dalam penerbangan ini karena hanya ditetapkan untuk memulangkan pelancong yang terdampar. Penerbangan repatriasi kedua mendarat Minggu pagi pada saat itu dan saat ini dalam perjalanan ke Moskow.
Perintah penyitaan dari Pengadilan Kolombo menyebut Airbus A330 RA-73702 dilarang meningglkan Sri Lanka hingga 16 Juni 2022. Namun, ada sidang lanjutan yang dijadwalkan pada 8 Juni 2022 dan berpotensi mencabut keputusan penyitaan dan memungkinkan Aeroflot menerbangkan A330 pulang ke Rusia.
Sang pemilik pesawat yakni lessor Celestial Aviation Ireland tidak mungkin membiarkan tanpa perlawanan. A330 sebelumnya disewakan ke Aeroflot oleh GECAS dan AerCap dan didaftarkan ulang pada April setelah Uni Eropa memerintahkan agar semua sewa ke operator Rusia dibatalkan dan pesawat disita.
Baca juga: Aeroflot Airlines, Maskapai Terbesar Rusia dan Dunia Gabungan dari Maskapai Ukraina
Aeroflot telah berjanji kepada penumpang bahwa akan terus mengoperasikan penerbangan dalam beberapa hari dan minggu mendatang untuk membawa semua warga kembali ke Rusia. Apakah ini akan menjadi repatriasi atau melanjutkan layanan komersial, tentu masih harus dilihat dalam beberapa waktu mendatang.