Di awal dekade 70-an hingga 80-an, di Jakarta identik dengan kehadiran taksi berwarna kuning, dengan jenis sedan Toyota Corolla E20 yang dioperasikan President Taxi Dan sontak warna kuning pada taksi menjadi salah satu ciri khas saat itu, seolah menyamai identitas Yellow Can di New York. Bahkan sejarawan menyebutkan bahwa warna kuning adalah warna klasik untuk taksi.
Baca juga: Transport of London Inginkan Perusahaan Taksi Berbagi Data Untuk Keselamatan Penumpang
Sejatinya, penerapan warna kuning pada taksi ini diperlakukan sejak adanya aturan pertaksian tahun 1960-an. Namun ternyata taksi berwarna kuning justru sudah ada jauh sebelum itu. Dilansir KabarPenumpang.com dari timesofindia.indiatimes.com, taksi berwarna kuning berawal dari tahun 1907 silam, di mana seorang penjual mobil John Hertz melihat surplusnya dari mobil yang diperdagangkan. Kemudian dia memutuskan untuk memulai bisnis taksi.
Karena taksi sebagai angkutan umum harus menonjol, maka warna kuning akhirnya dipilih. Universitas Chicago kemudian membuat survei terkait warna taksi dan hasilnya menyimpulkan kuning adalah warna yang paling mudah dikenali. Chicago Yellow Cab Company milik Hertz adalah layanan taksi pertama yang menggunakan julukan yang sekarang sudah dikenal.
Bahkan, ketika pengusaha mendirikan Hertz Corporation pada 1953, logo barunya juga menggunakan warna kuning. Nah kalau di Indonesia taksi kuning ini bernama President taxi dan meluncur di jalanan Jakarta pada era 70 sampai 80-an. President Taxi sendiri hadir sebelum adanya taksi dengan kelir biru atau putih. Ketika melayani warga ibukota, taksi kuning Indonesia ini sempat menjadi yang terbaik di masanya.
Saking populernya, di masa kejayaanya, President Taxi sangat populer sebagai transportasi dan tersebar di berbagai penjuru. Namun, di era saat ini, taksi kuning itu hilang bak ditelan bumi dan sisa-sisanya pun nyaris tak terlihat oleh kawulamuda masa kini. Tak hanya itu, ada kemungkinan banyak orang yang sudah lupa bahwa di Indonesia pernah ada taksi berwarna kuning.
Salah satu hal yang membuat President Taxi tidak lagi ada dan beroperasi di jalanan ibu kota, argo yang diberikan oleh taksi kuning ini tidak sesuai dengan jarak tempuh perjalanan. ‘Argo kuda’ begitu sebutannya pada masa redupnya dan hilangnya si taksi kuning ini.
Baca juga: Hampir Hilang dari Peradaban, Black Cab Malah Pasang Stiker Visit Indonesia
Selain itu, pelayanan yang kurang baik juga menjadi salah satu faktor penyebab President Taxi kalah saing dengan pamor taksi-taksi lainnya. Sayangnya, sampai saat ini, tidak jelas kenapa President Taxi memilih warna kuning sebagai warna armadanya.