Urusan membuat visa bisa dikata gampang-gampang susah, selain kelengkapan dokumen, ada beragam faktor yang menyertai keberhasilan visa dikeluarkan oleh pihak Kedutaan Besar. Terlebih bila yang ingin disambangi adalah negara-negara dengan prosedur keamanan super ketat, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Maka akan ada beragam prosedur yang ekstra untuk proses pembuatan visa.
Baca juga: Mudahkan Calon Penumpang, Bandara Gatwick Adopsi Augmented Reality
Dan terkait dinamika penerbitan visa, baru-baru ini dialami oleh Abbey Looker, perempuan asal New Plymouth, Selandia Baru yang dikabarkan tidak bisa masuk ke London, Inggris selama periode sepuluh tahun, lantaran visa yang tidak keluar. KabarPenumpang.com merangkum dari stuff.co.nz (20/7/2017), diceritakan bahwa Looker mengajukan visa Tier Five Youth Mobility online pada 6 Mei lalu dan mengirimkan dokumen tersebut tanggal 9 Mei. Looker dijadwalkan akan berangkat pada 19 Juni menuju Inggris. Penasaan atas proses penerbitan visa, Looker beberapa kali menelpon ke imigrasi Inggris untuk mengetahui kenapa visa yang diajukannya tidak juga sampai ke alamat Looker.
“Biasanya aplikasi visa memakan waktu dua minggu untuk diproses, tetapi saya sudah enam minggu belum mendengar kabar apapun,” ujar Looker. Sayangnya, Looker justru mendapat kabar bahwa pada 17 Juni atau dua hari sebelum keberangkatan dirinya ke London visa tersebut dikonfirmasi masih dalam proses. Tetapi, karena tiket pesawat sudah dibeli dan dibayar, dirinya memutuskan tetap berangkat dari Selandia Baru pada tanggal 19 Juni dan masuk ke Inggris dengan visa liburan enam bulan.
Saat Looker tiba di Inggris, perempuan ini tidak menemui masalah sedikitpun dan menikmati kota London dengan nyaman dan tenang. Namun muncul masalah pada enam hari kemudian, Looker bersama sang kekasih pergi ke Spanyol untuk wisata liburan lanjutan dan diakhiri dengan rute kembali ke Inggris. Nah, saat Looker tiba dari Spanyol, munculah masalah dengan petugas imigrasi di bandara Gatwick, London.
“Saya ditahan karena imigrasi menganggap saya berniat untuk tetap tinggal di visa liburan enam bulan saya,” kata Looker. Karena kejadian tersebut, Looker dikirim kembali (deportasi) ke Spanyol dan akhirnya dirinya berangkat ke Berlin untuk tinggal dengan teman-temannya. Dari informasi yang dirinya dapatkan, aplikasi visa kerja Tier Five telah ditolak karena dia telah ditahan di Gatwick.
Karena masalah tersebut, kini Looker dilarang masuk ke Inggris selama sepuluh tahun. “Ini adalah kesalahan administratif yang bisa memberi efek besar pada masa depan saya. Saya tidak berbohong pada dokumen saya dan saya berharap bisa membuktikan ini dan menghapus tuduhan penipuan dan larangan tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Sejumlah Kalangan Desak Penghapusan Gerbong Kelas Satu dari Layanan Metro Inggris
Mungkin bagi Anda jadi penasaran, apa yang dimaksud dengan visa Tier Five Youth Mobility, visa ini khusus dikeluarkan oleh pemerintah Inggris untuk para pemuda dan pelajar dari negara Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Monako, Selandia Baru, Republik Korea dan Taiwan. Visa ini mengijinkan pemohon untuk tinggal dan bekerja di Inggris selama 2 tahun setelah wisuda.
Pengacaranya mengatakan bahwa ini bisa menjadi kasus sederhana, atau mungkin prosesnya panjang dan berlarut-larut. “Saya sudah diberitahu itu akan segera diputuskan, tapi butuh waktu lama. Ini adalah pengalaman yang mengerikan, saya diperlakukan seperti penjahat dan saya tidak melakukan kesalahan, saya hanya mengikuti peraturan,” jelas Looker. Menanggapi hal ini, ayah Looker, Grant Looker mengatakan, bahwa situasi ini sangat menggelikan. “Dia sekarang terdampar di Berlin karena pejabat imigrasi yang tidak kompeten.”