Friday, December 13, 2024
HomeAnalisa AngkutanInilah Tiga Konsep Pesawat Bertenaga Hidrogen Airbus, Beroperasi Penuh Mulai 2035

Inilah Tiga Konsep Pesawat Bertenaga Hidrogen Airbus, Beroperasi Penuh Mulai 2035

Tiga konsep pesawat hidrogen akhirnya resmi dirilis Airbus. Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen produsen pesawat asal Eropa itu untuk memproduksi pesawat komersial ramah lingkungan (bebas emisi) bertenaga hidrogen pertama di dunia pada 2035 mendatang.

Baca juga: Kejar Target Produksi Pesawat Tanpa Emisi di 2035, Airbus Pertimbangkan Penggunaan Hidrogen

Dalam laman Twitter resmi perusahaan, ketiga konsep – semua diberi kode nama ZEROe – tersebut antara lain, pertama, desain turboprop (kapasitas hingga 100 penumpang) menggunakan mesin turboprop sebagai pengganti turbofan, dan juga didukung oleh pembakaran hidrogen dalam mesin turbin gas yang telah dimodifikasi dan mampu melakukan perjalanan lebih dari 1.852 km lebih. Hal ini menjadikannya pilihan untuk penerbangan jarak pendek.

Konsep kedua pesawat hidrogen Airbus ialah turbofan (kapasitas 120-200 penumpang) dengan jangkauan 3.704 km lebih, mampu beroperasi lintas benua dan didukung oleh mesin turbin gas yang telah dimodifikasi dan mendapatkan energi dari pembakaran tenaga hidrogen, bukan bahan bakar jet. Hidrogen cair akan disimpan dan didistribusikan melalui tangki yang terletak di bagian ekor pesawat.

Adapun konsep pesawat Airbus bertenaga hidrogen yang terakhir yakni desain sayap-lebur atau blended-wing body (kapasitas hingga 100 penumpang), dengan jarak tempuh yang mirip dengan konsep turbofan. Badan pesawat yang sangat lebar memberikan banyak opsi untuk penyimpanan dan distribusi gas hidrogen, serta untuk tata letak kabin.

CEO Airbus Guillaume Faury berujar masing-masing konsep tersebut mewakili pendekatan yang berbeda menuju penerbangan bebas emisi, mengeksplorasi berbagai jalur teknologi, dan konfigurasi aerodinamis untuk mendukung ambisi Airbus dalam memimpin dekarbonisasi industri penerbangan secara menyeluruh.

“Semua konsep ini mengandalkan hidrogen sebagai sumber tenaga utama – opsi yang menurut Airbus menjanjikan sebagai bahan bakar penerbangan yang bersih. Hidrogen kemungkinan akan menjadi solusi untuk industri kedirgantaraan dan juga industri lainnya dalam mencapai target emisi netral,” kata Faury, seperti dikutip dari Euronews.

“Ini adalah momen bersejarah bagi sektor penerbangan komersial secara keseluruhan dan kami bermaksud untuk memainkan peran utama dalam transisi terpenting di industri ini yang pernah ada,” lanjut Faury.

Untuk mewujudkan target pesawat hidrogen Airbus mengudara tahun 2035, Faury melanjutkan, dibutuhkan dukungan dari pemerintah, perusahaan terkait, serta ekosistem industri penerbangan seluruh dunia. Aliansi Hidrogen Bersih Eropa (ECHA) sendiri dikabarkan bakal menggelontorkan dana sebesar €430 miliar atau setara Rp7.451 triliun (kurs 17.270) untuk membantu meningkatkan rantai pasokan hidrogen di seluruh dunia.

Baca juga: Intip Paten Airbus untuk Konsep Donat Terbang, Pesawat Andalan di Masa Depan?

Bila tak ada aral melintang, target Airbus tersebut 15 tahun lebih cepat dari prediksi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dimana industri penerbangan global baru bisa mewujudkan 100 persen penerbangan ramah lingkungan pada 2050 mendatang. Bila hal itu terjadi, emisi yang dihasilkan transportasi udara bakal turun sebesar 63 persen.

Saat ini, perjalanan udara disinyalir menyumbang antara 2-3 persen dari emisi karbon dunia, tetapi persentase untuk itu setara dengan 4,5 miliar perjalanan penumpang, pergerakan 64 juta metrik ton kargo dan sepertiga dari perdagangan global dunia. Di samping itu, penerbangan juga menopang 65 juta pekerjaan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru