Setelah PT Dirgantara Indonesia mampu memproduksi pesawat terbang dan PT Pindad sukses merilis kendaraan lapis baja (panser), kini giliran BUMN manufaktur kereta dan gerbong PT INKA menghadirkan karya unggulannya berupa lokomotif diesel hidraulik rancangan dalam negeri, DH CC300. Dengan warna merah yang mencolok, lokomotif made in Indonesia ini akan sangat mudah dikenali.
Lokomotif DH CC300 adalah hasil pengembangan yang dilakukan oleh PT INKA, menanggapi permintaan dari Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan pada tahun 2009 lalu. Diketahui, Lokomotif CC 300 merupakan salah satu lokomotif diesel hidraulik di Indonesia yang digunakan khusus untuk keperluan dinas Ditjen Perkeretaapian.
Baca Juga: General Electric CC206, Generasi Lokomotif Termodern PT KAI
Walaupun lokomotif ini menggunakan mesin diesel milik salah satu perusahaan multinasional Amerika, Caterpillar, desain dan integrasi sistemnya murni hasil pemikiran insinyur Indonesia. Lokomotif dengan panjang 14,1 meter, lebar 2,6 meter, tinggi 3,6 meter, dan berat 84 ton ini dapat berlari di kecepatan maksimal 120 km per jam. Daya mesin dari Lokomotif CH CC300 ini adalah 2500 HorsePower (HP) dan memiliki gaya traksi sebesar 270 kN pada saat lokomotif mulai bergerak dari keadaan berhenti total. Dengan begitu, Lokomotif CC300 memiliki daya mesin yang lebih besar dari pesaingnya kala itu, CC206 buatan General Electric.
Tidak heran jika lokomotif dengan lebar gauge 1.067 mm dan menggunakan mesin diesel Caterpillar tipe 3512B HD ini pertama kali dioperasikan di wilayah Sumatera. Di sini, kereta api banyak digunakan untuk mengangkut hasil tambang, seperti batu bara dan lain-lain. Lokomotif ini diketahui dapat menarik 15 hingga 30 gerbong sekaligus.
Kelebihan lain dari lokomotif ini adalah desainnya yang memungkinkan untuk menerjang banjir. Lokomotif DH CC300 memiliki sistem kelistrikan terintegrasi dengan penggerak diesel hidrolik yang diletakkan di bagian atas lokomotif, sehingga memungkinkan kereta tetap melaju walau kondisi rel tergenang banjir setinggi 1 meter.
Inilah yang menjadi keunggulan yang ditawarkan oleh PT INKA jika dibandingkan dengan lokomotif sejenis buatan General Electric (GE), Amerika Serikat. Ketika lokomotif buatan GE menerjang banjir, tidak menutup kemungkinan akan terjadi korsleting karena sistem kelistrikan lokomotif asal Negeri Adikuasa ini terletak di bagian bawah.
Berbeda dengan lokomotif lainnya, lokomotif berbahan bakar high-speed diesel ini sudah dilengkapi dengan genset di dalamnya, sehingga tidak perlu lagi menarik 1 gerbong khusus untuk genset (gerbong genser) yang biasa kita lihat di kereta penumpang diesel pada umumnya. Genset ini nanti berfungsi untuk membangkitkan fasilitas elektronik di dalam kereta, seperti penerangan dan AC.
Baca Juga: Terima Tawaran dari Taiwan, PT INKA Siap-Siap Kembali “Kebanjiran” Order
Lokomotif dengan kapasitas bahan bakar 3.800 liter ini juga dilengkapi dengan kamera monitor pengintai. Kamera ini diletakkan di sisi kanan dan kiri lokomotif. Penambahan kamera ini tentunya akan membantu tugas Masinis untuk mengawasi keadaan penumpang di belakangnya tanpa perlu harus menengok ke belakang. Masinis cukup melihat dari layar monitor yang terdapat di dalam kabin.
Untuk kandungan komponen di dalam lokomotif, Direktur Produksi PT INKA, Hendy Hendratno Adji mengaku ada komponen yang harus didatangkan dari luar negeri seperti mesin penggerak (propulsi). Meski mengimpor mesin propulsi, INKA sendiri yang menentukan spesifikasi dan jenisnya. “Untuk komponen propulsi, kita memang masih beli dari luar negeri, tapi pemilihan komponen tersebut kita cari dan sesuaikan dengan hasil rancangan kita sendiri,” ujarnya. Sampai saat ini PT INKA telah memproduksi lima unit lokomotif CC300 pesanan Kemenhub.