Saturday, April 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanJaringan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Sepi Peminat, Bisa Jadi Bom Waktu Bagi...

Jaringan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Sepi Peminat, Bisa Jadi Bom Waktu Bagi Ekonomi Cina

Membentang 40.000 kilometer, jaringan kereta cepat Cina adalah yang terpanjang di dunia. Bisa dikatakan, pencapaian teknologi kereta cepat Cina adalah yang paling terdepan, mengalahkan ekspansi Jepang dan Eropa. Namun, ada kabar bahwa pasar pengguna kereta cepat di Negeri Tirai Bambu itu mengalami penuran dalam beberapa tahun ini.

Baca juga: Cina Perluas Jaringan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Menjadi 50.000 Km di Tahun 2025

Dikutip dari japan-forward.com (13/9/2022), lemahnya permintaan kereta berkecepatan tinggi bisa menjadi bom waktu. Jaringan kereta api berkecepatan tinggi Cina sejauh ini merupakan yang terbesar di dunia, tetapi mengalami kerugian besar yang dapat mengancam ekonomi Cina yang lebih luas. Jaringan kereta cepat Cina telah menjadi simbol pertumbuhan ekonomi negara yang tak tertahankan, tetapi bisa menjadi bom waktu yang akan merusak ekonomi Cina.

Indikasi bom waktu terlihat dari profitabilitas yang diabaikan saat jaringan kereta diperluas, dan sekarang total utang China Railway yang dikendalikan negara mencapai sekitar US$842 miliar. Ini adalah tiga kali lipat jumlah utang yang menyebabkan krisis likuiditas raksasa real estat China Evergrande Group. Para ahli memperingatkan bahwa utang China Railway yang sangat besar dapat menimbulkan risiko keuangan yang parah.

Sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Februari 2022, jalur kereta api berkecepatan tinggi didirikan untuk menghubungkan tiga tempat penyelenggara (pusat kota Beijing, Distrik Yanqing di pinggirannya, dan Distrik Chongli di kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei). Kereta menggunakan sistem tanpa pengemudi dan memiliki kecepatan maksimum 350 km per jam, yang memungkinkan mereka untuk menempuh jarak sekitar 180 km hanya dalam 50 menit. Total biaya proyek ini melampaui 58 miliar CNY (lebih dari US$8,3 miliar).

Namun, pada pertengahan Juli 2022, Kyodo News melaporkan bahwa jalur kereta ini hanya beroperasi satu kali perjalanan pulang pergi per hari karena kurangnya permintaan. Namun, ketika The Sankei Shimbun baru-baru ini memeriksa situs web reservasi HSR, ternyata lima perjalanan pulang pergi per hari dijadwalkan antara akhir Juli dan awal Agustus (mungkin karena peningkatan permintaan selama musim liburan musim panas).

Namun demikian, angka itu tetap lebih rendah dari jumlah perjalanan harian yang dioperasikan oleh banyak jalur kereta api Jepang, bahkan yang berlokasi di pedesaan. Apalagi, saat ketersediaan tiket diperiksa, masih banyak tiket yang tersedia untuk sebagian besar keberangkatan.

Baca juga: Di Bawah Tembok Besar Cina Ternyata Ada Jalur Kereta Berkecepatan Tinggi Terdalam di Dunia

Tanda-tanda peringatan tentang kurangnya permintaan ini sudah ada selama Olimpiade Musim Dingin. Sekitar selusin perjalanan ditawarkan setiap hari selama acara tersebut, tetapi setiap kali kereta dijalanlan, hanya beberapa penumpang lain yang terlihat di dalam gerbong. Terkadang, hanya ada satu penumpang. Tidak ada yang bisa berpindah antar gerbong karena pembatasan Covid-19, dan baik atlet maupun staf Olimpiade dipisahkan dari penumpang reguler.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru