Toyota, manufaktur otomotif asal Negeri Sakura, baru-baru ini meluncurkan sebuah konsep bus dengan sel berbahan bakar super ramah lingkungan yang disebut Sora. Bus tersebut rencananya akan diproduksi 2018 mendatang dengan lebih dari 100 yang akan digunakan di wilayah metropolitan Tokyo, khususnya menjelang Olimpiade dan Paralimpiade tahun 2020.
Baca juga: Perangi Polusi, Australia Selatan Manfaatkan Energi Terbarukan dari Hidrogen
KabarPenumpang.com melansir dari laman newatlas.com (20/10/2017), bahan bakar Sora yang akan digunakan Toyota pada bus tersebut merupakan kepanjangan dari Sky, Ocean, River dan Air atau unsur yang ada di bumi yang dipadukan oleh Toyota Fuel Cell System, dimana dikembangkan juga untuk kendaraan sel bahan bakar Mirai. Powertrain Sora ini terdiri atas dua tumpukan sel bahan bakar 114 kW dan motor penggerak ganda 113 kW dan torsi 355 Nm, masing-masing 152hp dan 262 lb-ft.
Tak hanya itu, pada bus ini juga akan terpasang baterai nikel-metal hibrida (NiMH) yang relatif kecil, kemudian juga ada 10 tangki hidrogen dengan kapasitas total 600 liter. Selain powertrain sebagai penggerak, bus dengan sel Sora ini juga mampu mengeluarkan tenaga saat keadaan darurat atau bencana dengan menawarkan output maksimum 9 kW dengan total pasokan 235 kW saat bahan bakar penuh.

Bus sel Sora ini dirancang dan mampu menampung penumpang sebanyak 79 orang dengan 22 bangku, satu supir dan sisa penumpangnya berdiri. Panjang bus ini 10,525 meter, lebar 2,49 meter dan tinggi 3,34 meter. Desain interiornya juga dibuat untuk memudahkan semua penumpang dan ramah untuk penyandang disabilitas.
Hal ini dikarenakan ada ada tempat duduk yang bisa di lipat pada bus Sora yang bisa memuat kereta bayi ataupun kursi roda. Untuk sokongan teknologinya, Toyota Sora dilengkapi pemantauan perferal, kontrol percepatan, kontrol pintu otomatis dan komunikasi kendaraan ke control station.
Baca juga: Peduli Lingkungan dan Manfaatkan Energi Terbarukan, Bandara Oslo Jadi Yang “Terhijau” di Dunia
Pemantauan periferal menggunakan delapan kamera yang ada di dalam dan diluar bus. Fungsi kamera digunakan untuk mendeteksi pejalan kaki, sepeda dan rintangan lainnya untuk mengingatkan pengemudi dengan citra video dan suara. Kontrol akselerasi akan hilang dari bus ini, karena tidak ada pergantian gigi yang dipasang pada Sora, alias bus memakai transmisi otomatis.
Nantinya jika bus ini sudah meluncur di jalanan, jarak antara halte dan pintu keluar adalah 3-6 cm dengan pintu otomatis. Tak hanya itu, pintu bus akan langsung menghadap ke halte dan memudahkan penumpang untuk naik atau turun apalagi pengguna kursi roda dan pembawa kereta bayi.
Toyota Sora akan menggunakan ITS Connect sebagai sistem komunikasinya dari kendaraan ke kendaraan dan kendaraan ke infrastruktur yang membantu mendukung agar bus dapat melaju dengan aman. Hal ini juga memungkinkan sinyal lalu lintas di persimpangan terlengkapi dengan sistem pengaturan berbasis sensor otomatis.