Bos Virgin Atlantic, Sir Rirchard Branson menentang keras rencana aliansi antara maskapai British Airways (BA) dengan maskapai American Airlines (AA). Ia bahkan mengadakan konferensi pers dan mengundang wartawan dunia pada Oktober 2008 silam, untuk menyaksikan peluncuran campaign “No Way BA/AA” yang menyinggung langsung aliansi antar kedua maskapai tersebut.
Baca juga: Serba-Serbi Soal Virgin Atlantic, Merek Dagang Milik Sir Richard Branson yang Mendunia!
Konglomerat asal Inggris tersebut memang sangat kesal dengan rencana aliansi BA/AA ketika itu. Aliansi tersebut dianggap merugikan maskapai lain yang mengambil rute yang sama dengan keduanya.
“Bakal banyak jalur-jalur penerbangan yang akan terpengaruh jika DoT (Departemen Transportasi Amerika Serikat) mengesahkan aliansi kedua maskapai,” ujarnya seperti dikutip Daily Mail.
Rencana aliansi kedua maskapai ini memang bisa berdampak pada turunnya harga tiket untuk semua rute BA dan AA, termasuk rute-rute trans-atlantik yang notabene menjadi rute andalan Virgin Atlantic milik Sir Richard. Maklum, aliansi ini diprediksi bisa mengurangi ongkos perjalanan serta biaya transit pesawat kedua maskapai.
Tak hanya itu, aliansi juga bisa meminimalisasi kerugian industri penerbangan. Bukan rahasia lagi, BA dan AA masuk ke dalam maskapai yang terpukul akibat krisis keuangan global pada tahun 2008.
Gagasan aliansi kedua maskapai ini sebenarnya sudah mencuat sejak satu dekade lalu. BA dan AA juga sudah lama dekat dan dikenal sebagai dua pendiri aliansi Oneworld pada tahun 1998.
Namun, aliansi yang lebih intens selalu terjadi kebuntuan. Bahkan, rencana aliansi terakhir tahun 2002 silam terpaksa batal lantaran otoritas penerbangan Amerika Serikat menerapkan aturan yang sangat ketat ke BA.
Berbeda dengan tahun 2002, DoT lebih cair menyambut rencana aliansi BA/AA tahun 2008. Otoritas penerbangan AS itu bakal memberikan pengecualian atau kekebalan dari undang-undang persaingan antimonopoli atas aliansi BA/AA dan beberapa mitra yang digandengnya, seperti Iberia, Finnair dan Royal Jordanian Airlines.
DoT berpandangan bahwa aliansi tersebut beserta mitranya di Oneworld, bisa menciptakan persaingan yang sehat dengan aliansi lainnya yang lebih tua, yaitu Star Alliance dan SkyTeam.
Di AS, sebagaimana di negara lain, undang-undang antimonopoli mencegah bisnis mengoordinasikan harga dan jadwal.
Tetapi, undang-undang tersebut dikecualikan dalam kasus-kasus tertentu, terutama yang menyangkut banyak manfaat bagi penumpang atau konsumen.
Dukungan DoT terhadap aliansi BA/AA berbalik 180 derajat dengan pandangan Departemen Kehakiman AS. Mereka menyerukan agar polemik atas rencana aliansi itu diselesaikan dengan tegas dan berorientasi pada kepentingan publik mengingat aliansi secara terang-terangan dapat merugikan persaingan dan konsumen.
Baca juga: Richard Branson – Sosok Pengidap Disleksia di Balik Nama Besar Virgin Ltd
Sir Richard mengingatkan, jika aliansi BA/AA resmi terjalin secara legal, maka jutaan penumpang pesawat, dalam hal ini di rute-rute transatlantik yang menjadi sumber ketakutan Richard, akan dirugikan sampai tahun-tahun yang akan datang.
Sejak tahun 2010 sampai saat ini, aliansi BA/AA masih terus berjalan dan terus memperkuat kerjasama tersebut guna mengahadapi aliansi lain.