Kehadiran kereta rel listrik atau KRL di Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta merupakan salah satu tantangan yang baru bagi PT KCI (Kereta Commuter Indonesia). Pasalnya KCI juga harus bisa membangun hub baru bagi para komuter di Yogyakarta dan Solo.
Baca juga: PT KCI Siap Luncurkan KRL Yogyakarta-Solo Pada 14 Februari 2021
Di Jabodetabek sendiri KRL menjadi pilihan utama para penumpang baik itu pekerja, pelajar ataupun masyarakat umum lainnya. Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, sebelum pandemi hingga Maret 2020, penumpang KRL di Jabodetabek mencapai 1,1 juta penumpang dan kini di masa pandemi angkanya berkisar di 400 ribu hingga 500 ribu penumpang.
Sebelum mengoperasikan KRL di Daop 6, Didiek mengatakan, bahwa KCI pada 1 Oktober 2020 sudah mulai mengoperasikan kereta api penumpang di lintas Merak menuju Rangkasbitung menggunakan KA Lokal dan KA Prambanan Ekspres di Daop 6. Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan dalam mengoperasikan KRL Yogyakarta akan ada sebelas stasiun KRL.
Dia menyebutkan ini lebih banyak empat stasiun dari perhentian KA Prameks yang hanya ada tujuh stasiun. Wiwik menyebutkan adapun KRL Yogyakarta – Solo akan berhenti di Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari dan Solo Balapan.
“PT KAI membuka kembali sejumlah stasiun ini yang mana sebelumnya tidak melayani penumpang untuk diharapkan mendorong perekonomian di wilayah stasiun yang tengah berupaya pulkih dari pandemi,“ ujar Wiwik dalam Webinar bersama PT KCI, Selasa (19/1/2021).
Dia mengatakan, untuk sistem pembayaran akan sama dengan KRL di Jabodetabek yakni menggunakan KMT atau Kartu Multi Trip. Selain itu penumpang juga bisa menggunakan Commuterpay, uang elektronik dari bank lainnya dan juga nantinya dapat melakukan pembayaran menggunakan QR Code.
“Untuk itu pastikan KMT atau uang elektronik lainnya memiliki saldo yang cukup dan siap digunakan setelah diaktivasi pada mesin pembaca saldo yang tersedia di stasiun KRL,“ jelas Wiwik.
Wiwik menyebutkan untuk tarif untuk KRL dari Yogyakarta menuju ke Stasiun Solo Balapan sekitar Rp8 ribu sama dengan tiket Prameks. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menambahkan kehadiran KRL Yogyakarta – Solo bisa menjadi inspirasi untuk membangun hal serupa yakni kereta perkotaan di wilayah lainnya seperti Surabaya, Bandung maupun Semarang.
Baca juga: Masih Sempurnakan Kelengkapan, Soft Launching KRL di Daop 6 Yogyakarta Diundur
Selain itu juga layanan ini bisa terintegrasi dengan Bus TransYogya dan Bus Batik Solo Trans. Djoko menambahkan, setiap stasiun kereta api di mana KRL berhenti juga patut disediakan parkir sepeda dan penumpang diperbolehkan membawa sepeda di dalam kereta.