Ada pemandangan tak biasa pada lintas jalur Jakarta Kota – Tanjung Priok. Rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) yang beroperasi di jalur tersebut kini mengundang antusias masyarakat khususnya pecinta kereta api.
Ya, inilah KRL seri Tokyu 8518 – 8618 yang menggunakan sarana julukan JALITA ini beroperasi dengan rute Stasiun Jakarta Kota – Stasiun Tanjung Priok pp. mulai Senin (28/4) ini.
Rangkaian seri ini ditukar dengan sarana yang semula adalah seri Tokyo Metro (TM) 05.010. Rangkaian TM tersebut tengah disimpan di area Balai Yasa Manggarai untuk dilakukan pengecekan. Tukar sarana rangkaian tersebut dilakukan pada malam hari sebelumnya tanggal 27 April 2025 sekitar pukul 9 malam.
KRL Jalita diberangkatkan dari Depo KRL Depok menuju Stasiun Jakarta Kota melewati Stasiun Manggarai, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Kampung Bandan dan mengakhiri di jalur 7 Stasiun Jakarta Kota. Informasi yang dikabarkan bahwa rangkaian KRL Jalita ini berangkat sejak pagi hari pada jam pertama pukul 05.00 menuju Stasiun Tanjung Priok.
Dilansir dari laman IRPS tentang perjalanan panjang soal Jalita yaitu menggunakan rangkaian KRL seri 8500 dengan nomor rangkaian 8613F. KRL yang dibeli dari Tokyu Railway, sebuah perusahaan kereta bawah tanah swasta di Jepang. Tokyu Railway memiliki nama lengkap Tōkyō Kyūkō Denki Tetsudō Kabushikigaisha, atau Tokyo Express Electric Railway Co., Ltd. Rangkaian 8613F mengawali operasionalnya sebagai rangkaian 4 kereta.
Namun, secara berangsur-angsur rangkaian ini diperpanjang dengan unit-unit KRL seri 8500 baru yang keluar dari pabrik. Puncaknya, di tahun 1986 rangkaian ini telah berubah menjadi rangkaian 10 kereta. Susunan rangkaian ini bertahan hingga sebelum rangkaian ini dijual ke Indonesia di tahun 2009. Setibanya di Jakarta, proses adaptasi wilayah dilakukan di antaranya dengan memasang cowcatcher dan perubahan livery. Tak banyak yang tahu kalau rangkaian ini awalnya menggunakan livery warna kuning-hijau, hanya dengan logo KCJ.

Tiba-tiba, livery berubah dengan warna dasar merah, abu-abu, hitam, dan kuning. “Topeng” berwarna merah dengan kelir abu-abu dan hitam menutupi muka KRL, sementara bagian samping garis sederhana berwarna merah dan kuning menghiasi warna baja tahan karat yang memang tidak diapa-apakan.
Tulisan “JALITA” ditempel pada penampil tujuan di bagian dahi kereta berkabin sebagai identitas dari rangkaian ini. Sebenarnya tidak banyak cerita menarik dari operasional rangkaian 8613F “JALITA” selama di Jakarta, sebagaimana ketika masih berada di Tokyo. Tapi livery dari rangkaian ini yang berbeda dari yang lain dan menjadi satu-satunya rangkaian yang memiliki nama, menjadikan rangkaian ini ikonik, bahkan menurut perusahaan pemiliknya sendiri.
Setelah sukses diselenggarakan acara 100 tahun operasional KRL dengan menampilkan parade KRL termasuk yang paling ikonik ini, akhirnya dilakukan sebagai perjalanan reguler untuk pelanggan Commuter Line dengan rute Jakarta Kota – Tanjung Priok pp.
Belum adanya kabar lanjut sampai kapan rangkaian KRL ini kembali tukar sarana untuk pengecekan lebih lanjut. Yang jelas masyarakat pecinta kereta api kembali bernostalgia dengan hadirnya KRL Jalita ini bertugas mengantar penumpang, meskipun berbeda nomor seri yang semula telah dijelaskan.
Rayakan 100 Tahun Operasional, ‘Pasukan KRL’ Parade di Stasiun Manggarai dan Tanjung Priok