Pemerintah Australia didesak Direktur Program untuk Upaya Internasional Biro Keselamatan Transportasi Australia, Peter Foley, agar melanjutkan pencarian pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines MH370. Alasannya adalah saat ini peralatan dan data baru terkait titik terkuat lokasi jatuhnya pesawat tersebut sudah ditemukan.
Baca juga: Muncul Teori Baru, Ini Sederet Teori Terpopuler Jatuhnya Boeing 777-200 Malaysia Airlines MH370
Dilansir The Guardian, Foley berharap desakannya itu juga didukung penuh oleh pihak keluarga korban. Hal itu dipercaya mampu menggerakan pemerintah agar kembali memulai pencarian Malayasia Airlines MH370.
“Kita harus mencari, dan kali ini kita perlu mencari sampai kita menemukannya,” tegasnya.
Seperti diketahui, pencarian Malaysia Airlines MH370 yang hilang bersama 8 Maret 2014 dan 239 penumpang serta kru, dihentikan pada tahun 2017 karena dianggap tidak ada perkembangan dan bukti baru yang lebih kredibel.
Karenanya, setelah teori baru bermunculan dan memiliki kesamaan antar teori sekalipun berasal dari organisasi yang berbeda, itu dianggap sebagai dasar untuk memulai kembali pencarian berbasis data yang kredibel.
Desakan dan seruan tersebut pun ditanggapi positif oleh perusahaan yang ditunjuk untuk memimpin pencarian, Ocean Infinity. CEO perusahaan tersebut, Oliver Plunkett, berkomitmen untuk melakukan pencarian berdasarkan data dan peralatan terbaru. Dalam pidato peringatan hilangnya pesawat tahun lalu, ia berjanji pada keluarga korban akan melanjutkan pencarian MH370 pada tahun 2023.
Tak sekedar janji, Plunkett dan perusahaannya sudah mengoperasikan armada kapal baru sepanjang 78 meter untuk mencari MH370. Dalam waktu dekat mereka akan melaporkan aktivitas terbaru ke pemerintah Malaysia. Tak hanya itu, perusahaan juga siap untuk melakukan pencarian tanpa dibayar alias gratis sampai hasil ditemukan. Skema ini disebut “no win, no fee”.
Kendati didesak, Pemerintah Australia tidak ingin gegabah dalam memulai kembali pencarian MH370. Juru bicara Menteri Transportasi, Bridget McKenzie, mengungkapkan bahwa walau bagaimanapun pihak Malaysia adalah yang paling bertanggung jawab untuk memulai kembali pencarian.
“Keluarga dari mereka yang hilang secara tragis dengan hilangnya flight MH370 tidak akan ditutup sampai jawaban yang kuat diperoleh tentang apa yang terjadi,” katanya.
“Jika bukti baru yang kredibel tersedia mengenai lokasi pesawat yang hilang, ini harus dipertimbangkan sepenuhnya – mencatat bahwa pemerintah Malaysia bertanggung jawab untuk membuat keputusan untuk melanjutkan pencarian pesawat yang hilang,” tutupnya.
Baca juga: Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370 Ditemukan! Hanya 28 Km dari Lokasi Pencarian Terakhir
Malaysia Airlines MH370 rute Kuala Lumpur – Beijing diketahui mayoritas membawa penumpang berkebangsaan Cina. Sisanya, ada sekitar 12 negara lain seperti Australia sampai Malaysia.
Kendati hanya beberapa warga negaranya yang menjadi korban peristiwa hilangnya MH370, Australia tercatat mengucurkan dana paling besar sampai US$90 juta dalam misi pencarian pesawat, jauh lebih besar dibanding Cina yang banyak warga negaranya jadi korban (US$20 juta) dan Malaysia kurang dari itu.