Wednesday, November 12, 2025
HomeAnalisa AngkutanMeskipun Masih Gunakan Single Track, Headway Jalur Citayam–Nambo Bakal Ditingkatkan

Meskipun Masih Gunakan Single Track, Headway Jalur Citayam–Nambo Bakal Ditingkatkan

Sebagai pengguna setia Kereta Rel Listrik (KRL) khususnya jalur selatan, kini patut lega. Ya, jalur yang biasa dikenal sebagai jalur sibuk ini ternyata bisa memiliki jarak yang lebih cepat dari biasanya. Karena baru-baru ini ada jalur KRL yang headway-nya makin ditingkatkan, yaitu pada jalur Citayam – Nambo.

Sebagaimana diketahui bahwa jalur yang biasa dilintasi KRL rute Cirayam – Nambo ini masih menggunakan jalur tunggal (single track). KRL yang melintas pun cukup banyak dengan rata – rata penumpang yang cukup ramai. Jalur Citayam – Nambo melewati 2 stasiun yaitu Stasiun Pondok Rajeg dan Stasiun Cibinong.

Dijuluki ‘Stasiun Rock Bottom’, Nambo Ternyata Memiliki Asal Usulnya Begini

Nah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) tengah mempercepat penataan dan optimalisasi transportasi publik di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. Salah satu fokus utamanya adalah optimalisasi jalur KRL lintas Nambo – Citayam, yang dinilai strategis untuk menambah kapasitas dan frekuensi perjalanan penumpang.

Mayoritas penumpang yang ramai gunakan KRL lintas tersebut terlihat di Stasiun Cibinong. Stasiun ini terlihat pada jam keberangkatan pagi hari dan kedatangan pada sore hingga malam hari. Volume kepadatan di Stasiun Cibinong sudah terbukti karena berada paling strategis dekat pemukiman, pasar, maupun jalan raya yang menghubungkan Bogor – Jakarta.

Jalur Citayam – Nambo Akan Beroperasi Satu Stasiun Baru, Apa Itu?

Saat ini pemerintah bersama jajaran direksi KAI tengah melakukan percepatan waktu perjalanan KRL di jalur tersebut. Diketahui bahwa lintas Citayam – Nambo memiliki headway satu jam lebih hanya untuk menunggu KRL tiba. Namun nantinya headway perjalanan KRL bisa mencapai setiap 15 menit.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, bahwa saat ini lintasan Nambo masih menggunakan jalur tunggal (single track) dengan frekuensi perjalanan sekitar satu jam sekali. Kondisi ini membatasi kapasitas angkut penumpang dari arah Bogor menuju Jakarta. Tapi kedepannya frekuensi bisa ditingkatkan menjadi setiap 15 menit.

Peningkatan ini juga diiringi dengan penyesuaian infrastruktur di sejumlah stasiun. Bobby menyebut saat ini panjang peron di beberapa stasiun di Bogor masih terbatas dengan panjang rangkaian 8 – 10 Stamformasi (SF), sehingga belum mampu menampung rangkaian KRL 12 kereta.

Jika menginginkan menjadi rangkaian KRL 12 SF pastinya akan ada perpanjangan peron agar memudahkan masyarakat untuk naik dan turun kereta. Langkah kolaboratif antara Pemda Provinsi Jawa Barat dan PT KAI ini diharapkan menjadi bagian dari transformasi transportasi publik menuju sistem yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan di wilayah metropolitan Jawa Barat.

Mengintip Jenis Commuter Line di Luar Jakarta

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru