Bagi Anda penumpang setia layanan kereta api yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, mungkin Anda semua rindu akan hadirnya penganan yang selalu dikaitkan dengan kereta Argo Parahyangan ini. Ya, Nasi Goreng Parahyangan memang sudah kadung melegenda dan memiliki penggemarnya sendiri. Melalui inovasi yang dilakukan oleh PT Reska Multi Usaha (PT RMU) dan revolusi besar-besaran di tubuh PT KAI, mereka berusaha untuk membangkitkan kembali “para legenda” yang pernah berjaya pada masanya.
Baca Juga: Tiru Kehigienisan Reska, PT ASDP Coba Peruntungan Tawarkan PopSo di Kapal Ferry
Tidak hanya Nasi Goreng Parahyangan saja yang pernah melegenda, pun dengan Nasi Rames Nusantara, Bistik, Nasi Harum Wangi, Singkong Rebus, dan Singkong Goreng Keju yang pernah memiliki fansnya masing-masing. Kita sisihkan terlebih dahulu menu lainnya dan menaruh fokus pada Nasi Goreng Parahyangan yang memiliki ciri khas pada menu pelengkapnya, yaitu satu buah ayam goreng dan telur mata sapi.
Dihimpun KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, sejak kereta yang semula beroperasi pada tahun 1971 dan masih bernama Kereta Api Parahyangan, nasi goreng yang namanya disamakan dengan bagian belakang kereta ini pun mulai mencuri perhatian para penumpang. Selama puluhan tahun, PT KAI terus mencekoki para penumpang dengan menu-menu dan penggunaan bumbu yang bisa dibilang sederhana juga.
Ternyata hal tersebut membekas di hati para penumpang dan mereka seolah kehilangan manakala mereka tidak menyantap Nasi Goreng Parahyangan selama perjalanan. Seiring kebijakan PT KAI yang mengedepankan aspek higienis dan terstandarisasi, maka mereka terpaksa merombak sistem “goreng dadakan” menjadi menggunakan Popso yang dirilis anak perusahaan PT KAI, yakni PT RMU.
Popso sendiri terkenal dengan skema makanan beku yang dihangatkan kembali menggunakan microwave sebelum dihidangkan kepada para penumpang yang memesan. Walaupun rasa yang ditawarkan tidaklah berbeda jauh dengan yang versi sebelumnya, Nasi Goreng Parahyangan versi Popso tidaklah kehilangan penggemar.
Baca Juga: Apresiasi Petani Kopi, PT KAI Bagi-Bagi Kopi Gratis!
Sebut saja beberapa penumpang yang mengaku tetap jatuh hati pada penganan versi baru ini. “Mungkin rasanya standar. Tapi enggak tahu kenapa, saya suka sekali. Rasanya enak apalagi kalau dimakan bareng sama teh manisnya. Sedap,” tutur Asep Nurahman (32 tahun), seorang penumpang Argo Parahyangan yang mengaku cukup sering memesan Nasi Goreng Parahyangan.
Tak berbeda dengan sajian makanan Popso lainnya, untuk menikmati Nasi Goreng Parahyangan Anda harus merogoh kocek Rp35 ribu. Anda bisa menunggu pramugari kereta menjajakan dengan troli, atau jika sudah keburu lapar, sebaiknya Anda bisa langsung menuju gerbong restorasi.