Apa yang Anda lakukan untuk menghabiskan waktu selama menunggu bus? Mungkin sebagian orang akan sibuk dengan smartphone masing-masing, sedangkan yang lainnya akan lebih memfokuskan diri terhadap situasi di sekitar. Terlalu lama menunggu juga akan membuat banyak orang merasa bosan dan terutama jika jam pulang kerja, tentu hal ini akan terasa sangat lama. Namun, melihat fenomena yang terjadi di lapangan, sebuah halte bus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memanjakan setiap penggunanya.
Baca Juga: Parade Halte Unik Dengan Sokongan Promosi dan CSR
Di Singapura, tepatnya di daerah Jurong, ada sebuah halte bus yang mengadaptasi konsep smart shelter, dimana rancangan tersebut merupakan bentuk pengaplikasian dari Smart City yang tengah digembleng oleh otoritas setempat. Selain demi mewujudkan program Smart City yang tengah diupayakan oleh pemerintah, kehadiran smart shelter tersebut juga ditujukan agar setiap calon penumpang bus tidak cepat merasa bosan ketika terpaksa menunggu lama.
Seperti yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman cnbc.com (7/3/2017), beberapa fasilitas yang tersedia di sana akan merangsang minat membaca setiap orang, seperti jaringan WiFi gratis, perpustakaan mini, tablet yang bisa digunakan untuk mengunduh e-Book dengan menggunakan QR Code, spot untuk mengisi ulang daya smartphone, hingga sebuah ayunan yang ditujukan untuk anak-anak. Tidak hanya itu, sebuah layar yang menunjukkan jadwal pemberangkatan bus, hingga kondisi cuaca.
Tidak sampai di situ saja, atap yang digunakan oleh halte ini juga dilengkapi dengan sistem panel surya yang akan mengimbangi biaya listrik dari halte tersebut. Dalam pengadaannya, Otoritas Pengembangan Perkotaan Singapura dan sejumlah agensi lainnya merangkul beberapa arsitek dari DP Architects untuk bekerja sama membangun halte yang menjadi inisiatif tanggung jawab sosial itu.
Baca Juga: 10 Halte Bus Ini Jelas Tidak Biasa
Hadirnya smart shelter ini seolah menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi dapat memegang peran ganda, selain sebagai sarana untuk menunggu bus, halte ini juga diharapkan dapat mencerdaskan setiap pengunjungnya. Selain menjadi viral gegara smart shelternya, Jurong juga terkenal sebagai lokasi uji coba dari kendaraan self-driving, smart street lighting, dan juga sensor otomatis pembuangan sampah.
Namun sayangnya, pemerintah hanya akan mengoperasikan halte ini selama satu tahun. Kedepanya, jika inovasi tersebut mendapat respon positif dari masyarakat, maka otoritas setempat akan mempertimbangkan pembangunan halte serupa di titik-titik lain di kota.