Terletak di pesisir barat Yaman, Pelabuhan Hodeidah (juga dikenal sebagai Al-Hudaydah) bukan hanya sekadar pelabuhan komersial, melainkan titik penting dalam sejarah perdagangan Laut Merah. Sejak berabad-abad lalu, Hodeidah telah menjadi penghubung utama antara Semenanjung Arab dengan kawasan Afrika dan Asia.
Keberadaan pelabuhan ini sudah dikenal sejak era Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke-16. Saat itu, wilayah Hodeidah dijadikan pusat logistik dan pertahanan militer oleh Kekaisaran Ottoman untuk mengontrol jalur perdagangan di Laut Merah. Posisi strategisnya di pesisir barat Yaman membuat pelabuhan ini berkembang pesat menjadi pusat niaga rempah, kopi, dan hasil bumi lainnya.
Pada abad ke-19, Pelabuhan Hodeidah semakin dikenal sebagai salah satu pintu ekspor utama kopi Mocha Yaman yang legendaris. Kota ini menjadi tempat transit penting sebelum barang-barang dikirim ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa dan Asia.
Waspada Spoofing GPS di Sekitar Teheran, Jalur Favorit Penerbangan Internasional di Timur Tengah
Para saudagar dari India, Mesir, dan Timur Tengah kerap menjadikan Hodeidah sebagai pelabuhan persinggahan. Memasuki abad ke-20, pelabuhan ini mengalami modernisasi secara bertahap. Pemerintah Yaman membangun infrastruktur dermaga, gudang, dan fasilitas bongkar muat yang lebih memadai.
Hingga awal abad ke-21, Pelabuhan Hodeidah menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Yaman, menyumbang sebagian besar impor kebutuhan pokok negara tersebut seperti bahan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Namun, konflik bersenjata yang melanda Yaman sejak 2015 membuat pelabuhan ini menjadi lokasi krusial sekaligus rentan.
Perang saudara membuat aktivitas pelabuhan terhambat, dan peran vitalnya sebagai pintu masuk bantuan kemanusiaan menjadikan Hodeidah sering menjadi titik perundingan dalam upaya perdamaian internasional. Meski menghadapi tantangan besar, Pelabuhan Hodeidah tetap menjadi simbol ketahanan sejarah maritim Yaman.
Keberadaannya yang telah melintasi berbagai zaman, kekuasaan, dan konflik menjadikannya salah satu pelabuhan paling bersejarah di kawasan Laut Merah. Sebagai informasi baru-baru ini Pelabuhan Hodeidah diserang oleh Israel melalui udara.
Tentara mengklaim target yang disasar adalah kendaraan rekayasa, kontainer bahan bakar, termasuk kapal angkatan laut yang digunakan untuk kegiatan militer.
“(Menyerang) kekuatan yang melawan Negara Israel dan kapal-kapal di zona maritim yang berdekatan dengan pelabuhan, serta infrastruktur teror tambahan yang digunakan oleh rezim teroris Houthi,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz.
151 Tahun Sudah Terusan Suez Menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah