Thursday, May 1, 2025
HomeDaratPembangunan Transit Oriented Development di Malaysia, Ternyata Juga Tidak Mudah

Pembangunan Transit Oriented Development di Malaysia, Ternyata Juga Tidak Mudah

Transit Oriented Development (TOD) salah satu konsep yang lumrah untuk pengembangan area dekat dengan pusat transportasi. Indonesia yang kini memiliki MRT Jakarta juga tengah berupaya membuat TOD tersebut.

Baca juga: Bangun Apartemen di Kawasan Stasiun Bogor, Proyek TOD Masih Terganjal Izin

Lantas, bagaimana dengan negara tetangga Malaysia yang sudah lebih dahulu punya MRT dan pembangunan TOD nya? Dilansir KabarPenumpang.com dari beberapa laman sumber, ternyata dalam pembangunan TOD di Malaysia juga tak semudah di Indonesia. Tak hanya konstruksi tanah, tetapi masalah keberatan masyarakat juga menjadi salah satunya karena infrastruktur yang tidak memadai.

Seorang pakar pemerintah daerah, Derek Fernandez mengatakan bahwa tidak semua tanah dalam radius 400 meter dari stasiun cocok untuk lokasi TOD. Apalagi rencana pembangunan TOD harus memiliki sembilan prinsip yakni menyediakan perumahan terjangkau bagi konsep bisnis, pengembangan area dengan kepadatan tinggi, bangunan ramah lingkungan, jalur pejalan kaki, pesepeda, fasilitas umum hingga bus pengumpan.

“Stasiun KLCC dan KL Sentral adalah contoh sukses TOD. Sebab ada manfaat ekonomi di sekitar daerah ini. Kita perlu memiliki proyek yang sukses di Petaling Jaya untuk membuktikan konsep TOD berjalan ini sini,” kata Fernandez.

Presiden Institut Perencana Malaysia Ihsan Zainal Mokhtar setuju bahwa konsep TOD itu baik dan harus didasarkan pada multi-mode dan penggunaan transportasi umum yang saling berhubungan. Dia mengatakan dewan lokal harus terlibat dengan pemilik tanah dan masyarakat untuk merencanakan, serta mencari bantuan dari perencana profesional tentang bagaimana TOD seharusnya.

“Satu pengembangan saja tidak bisa disebut TOD. Itu harus komprehensif berdasarkan lingkungan, dan pandangan semua orang penting,” ujarnya.

Bahkan MRT di rute Sungai Buloh-Kajang yang sudah hampir dua tahun beroperasi pun perkembangan TOD nya terlihat bermunculan di sepanjang jalur 51 km. Hingga saat ini, sebanyak 24 proyek TOD telah diluncurkan di sepanjang 31 stasiun jalur MRT perdananya di negara tersebut dengan dua lagi di dalam rencana. Salah satu proyek terbaru yang diluncurkan adalah Parkland Residence @ Cheras South yang terletak di sebelah stasiun MRT Cheras Batu 11.

Direktur cabang MegaHarta, Joseph Teh mengatakan kepada bahwa proyek TOD di sepanjang dua jalur MRT telah mendapatkan perhatian dari pembeli properti, terutama pembeli muda, karena kemudahan untuk bekerja dari tempat mereka tinggal, dan fasilitas yang mudah diakses.

“Tidak diragukan lagi, ada beberapa hal negatif terhadap proyek TOD, karena polusi suara dan kurangnya kepercayaan terhadap efisiensi sistem transportasi umum Malaysia. Tapi itu tampaknya telah berubah setelah peluncuran jalur MRT SBK karena orang-orang mulai menyadari bahwa itu tidak terlalu berisik dan sangat nyaman untuk pergi bekerja di pusat kota menggunakan MRT,” kata Teh.

Menurut Google Maps, berkendara antara Jalan Bukit di Kajang dan pusat kota Kuala Lumpur bisa memakan waktu hampir dua jam selama jam sibuk pagi, dibandingkan dengan sekitar 40 menit menggunakan jalur SBK MRT.

“Kami melihat pembeli perlahan mengadopsi konsep hidup TOD terutama mereka yang berusia 20-an sampai 30-an. Ada juga beberapa berpenghasilan tinggi dan pembeli setengah baya yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang proyek TOD,” tambah Teh.

Pengembang properti dan pembuat kebijakan mencari untuk mengambil keuntungan dari jalur kereta api dan karenanya orang dapat mengharapkan lebih banyak TOD untuk muncul di Lembah Klang. Pembeli dan investor tertarik dengan kenyamanan transportasi umum dan pertumbuhan modal yang tinggi yang dicatat oleh TOD di Hong Kong dan Singapura sementara para pengembang didorong oleh tingginya minat dalam TOD, katanya mencatat.

Baca juga: Bangun TOD di Lebak Bulus, MRT Jakarta Lalukan Studi Pengembangan dengan Wijaya Karya

Selain itu, beberapa insentif yang ditawarkan oleh otoritas lokal untuk TOD seperti rasio plot yang lebih tinggi, juga telah mendorong pengembang untuk memanfaatkan pertumbuhan infrastruktur kereta api dan mengaitkan ke lokasi strategis stasiun transit, katanya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru