Tindak kriminal yang terjadi di sarana transportasi umum memang kerap terjadi di belahan dunia manapun, tidak terkecuali di India. Pada 9 Februari 2018 lalu, seorang penumpang kereta api terpaksa menderita cidera setelah menjadi korban dari aksi curas (pencurian dan kekerasan). Beruntung, nyawa dari wanita yang bernama Dravita Singh tersebut bisa tertolong dan hanya ponselnya saja yang raib.
Baca Juga: Refund Tiket Kereta di India, Bisa Dilacak Real Time dan Hanya Butuh Proses 5 Hari
Sebulan berselang, tepatnya pada 10 Maret 2018, tindak pencurian ponsel di perkeretaapian India kembali terjadi. Kali ini giliran remaja berusia 18 tahun bernama Miloni Parekh terpaksa menerima hantaman dari seorang pencuri yang berusaha mengambil paksa ponsel miliknya. Dalam kasus ini, nasib Miloni masih lebih baik ketimbang Dravita, karena cidera yang dideranya tidak terlalu parah dan ponselnya bisa kembali.
Dari dua contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa kasus curas masih marak terjadi di India, terutama di pinggiran kota Mumbai. Berdasar atas dua kasus yang hampir merenggut nyawa dua orang penumpang ini juga akhirnya terungkap sebuah jaringan kelompok pencuri yang menamakan dirinya sebagai Fatka. Nama tersebut diambil dari trik yang mereka gunakan ketika beroperasi, yaitu dengan cara mengalihkan perhatian si korban.
Tentunya kejadian seperti ini perlu ditindaklanjuti agar para pelaku tidak semakin meradang. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman moneylife.in (24/5/2018), Samir Zaveri selaku salah satu dari pembicara pada seminar Moneylife Foundation mengatakan bahwa ada beberapa protokol yang dapat dilakukan agar kejahatan semacam ini dapat diminimalisir. Paling dini adalah melakukan laporan ke pos keamanan setempat. “Di sini, korban harus melaporkan tindak pencurian, bukan kehilangan,” tutur Samir.
Tidak berhenti sampai di situ, informasi mendetail seperti IMEI dan tipe hp korban pun seyogyanya diinfokan kepada petugas yang berjaga. Setelah mendapatkan informasi yang dianggap penting guna menindaklanjuti masalah, maka Government Railway Police (GRP) akan mulai mengusut kasus tersebut dengan beberapa tahap di dalamnya.
Baca Juga: Kementerian Kereta Api India Janji Sulap Gerbong Lama Jadi Lebih Modern
Semisal korban sulit untuk menemukan GRP terdekat, Indian Railways selaku operator dari layanan kereta di negara penghasil film Bollywood tersebut telah menyediakan aplikasi bernama Rail Suraksha yang di dalamnya memuat beragam informasi tentang pengoperasian kereta di India. Rail Suraksha pun menyediakan fitur pelaporan dan keluhan. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, penumpang dapat melaporkan tindak kriminal tersebut dengan mencantumkan sejumlah informasi tambahan, seperti nama stasiun tempat kejadian atau yang terdekat dari lokasi kejadian, nomor kereta, nomor tiket, dan lain-lain.
Selain dua cara di atas, Samir menambahkan, “Membagikan informasi melalui jejaring sosial seperti Twitter merupakan cara yang bijak untuk melakukan pelaporan atau keluhan awal sebelum nantinya insiden tersebut akan ditindaklanjuti,” tuturnya.