Rangkaian kecelakaan yang menimpa pesepeda tak pelak menjadi momok tersendiri. Dari potensi cedera yang mungkin terjadi, maka perlindungan pada area kepala menjadi perhatian utama. Untuk itu helm sepeda telah dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan perlindungan yang memadai. Dan bicara tentang helm sepeda, sebuah perusahaan asal Swedia tengan mengembangkan prototipe helm sepeda yang dilengkapi airbag, yang dipercaya dapat membuat proteksi maksimal jika terjadi kecelakaan.
Baca juga: Tak Hanya Mobil, Motor pun Dilengkapi HUD yang Terintegrasi dengan Helm!
Helm ini dirancang dan diuji melalui kemitraan antara produsen sistem keselamatan otomotif Autoliv dan perusahaan pakaian pelindung POC. Meskipun tidak banyak detail teknis yang diberikan, helm sepeda dengan airbag ini menggabungkan sensor yang mendeteksi gerakan yang terkait dengan kondisi jatuh mendadak, unit kontrol elektronik yang otomatis mengembangkan airbag, dan airbag itu sendiri.
Helm airbag terdiri dari tiga fabric-bodied channels yang tetap tersembunyi di bawah panel luar helm yang dapat dilepas saat tidak digunakan, tetapi fitur ini dapat langsung mengembang dan melebar saat terjadi kecelakaan. Airbag dapat mencapai tekanan 60 Kilopascal (8,7 psi), yang notabene menutupi bagian samping dan atas kepala.
Menurut Autoliv, idenya adalah bahwa airbag akan bertindak sebagai penyerap energi awal saat terjadi benturan, yaitu dengan lapisan busa yang mendasari helm berfungsi sebagai penyerap sekunder. Fungsionalitas ini diklaim tidak mengganggu desain, berat, atau kenyamanan helm – jadi dengan kata lain, ini seperti helm biasa saat berkendara reguler.
Baca juga: Celana dengan Airbag, Hindarkan Pengendara Sepeda Motor dari Cedera Kaki
Dalam pra-studi (studi kecil sebelum yang lebih besar yang direncanakan), helm ditempatkan di kepala boneka uji tabrakan, yang kemudian dijatuhkan dari ketinggian 1,8 meter ke permukaan datar atau miring – pengaturan ini disimulasikan berbagai jenis benturan dengan jalan atau permukaan lainnya. Pengujian dilaporkan menunjukkan bahwa dalam benturan di kecepatan 20 km per jam, risiko pemakainya mengalami cedera kepala sedang hingga fatal berkurang dari 80 persen (jika menggunakan helm biasa) menjadi 30 persen.