Seperti diketahui bahwa lintas Yogyakarta – Solo/Palur sudah memiliki jalur Kereta Rel Listrik (KRL) untuk mengantar penumpang keberbagai wilayah di area Yogyakarta maupun Solo dan sekitarnya. KRL yang menggantikan sebelumnya dengan Kereta Rel Diesel (KRD) bernama Prameks ini dapat menampung lebih banyak penumpang dengan mudah.
Baca juga: Dipulangkan, KRL Yogya – Solo Nantinya Hanya Layani ‘Buatan Indonesia’
Berbeda dengan rangkaian KRL yang berada di wilayah Jabodetabek, KRL yang digunakan saat berdinas di wilayah itu semuanya bercorak batik. Rangkaian yang digunakan pun berbeda, ada yang buatan Indonesia dan buatan Jepang. Namun, menggantikan bertugasnya KRL di jalur Yogyakarta – Solo, KRL buatan Jepang ini pun berakhir masa dinasnya hari ini. Rangkaian bernomor seri 205JR32+9 ini pun dipulangkan kembali ke asalnya yaitu Depo KRL Depok.
Kepulangan KRL seri 205JR32+9 ini sebenarnya akan dilakukan perawatan oleh tim yang sudah siap di Depo KRL Depok. Karena perawatan yang secara khusus belum bisa dilakukn di Depo Solo, mau tidak mau KRL harus dikirim kembali ke wilayah Daop 1 Jakarta. Bukan hanya itu, selain perawatan ternyata KRL jenis ini akan dioperasikan selamanya di wilayah Daop 1 Jakarta. Mengingat rangkaian KRL di jalur Yogyakarta – Solo saat ini hanya menggunakan seri KRL i9000 (KFW). Berawal pengiriman KRL seri 205JR32+9 ke wilayah Daop 6 Yogyakarta karena untuk memenuhi kekurangan armada KRL saat itu, agar tidak adanya penumpukan penumpang. Saat ini dirasa sudah cukup armadanya dan memungkinkan akan ditambah kembali yang dikirim dari PT Industri Kereta Api di Madiun.
Ada pemandangan unik sesaat sebelum “kepergian” KRL seri 205JR32+9 di Stasiun Solo Balapan. Beberapa pecinta kereta api di wilayah tersebut membuat spanduk bertuliskan “Matur Nuwun! Telah menjadi teman penglaju Jogja – Klaten – Solo”. Layaknya di negeri sakura saat perpisahan denga KRL yang difavoritkan, mereka rela membuat sesuatu untuk mengenang saat beroperasi di wilayahnya. Pengiriman KRL dari Depo Solo menuju Depo Depok melewati jalur utara hari ini, Rabu (14/9). Dengan kecepatan 50 km/jam perjalanan dilakukan secara hati – hati yang ditarik dengan lokomotif seri CC 201 78 06 yang dihimpit dengan 4 rangkaian kereta kelas ekonomi. (PRAS – Cinta Kereta Api)