Wabah virus Cina benar-benar merepotkan. Social atau physical distancing, lockdown kota dan negara, hingga karantina mandiri telah benar-benar merenggut kebahagiaan masyarakat dunia. Belum lagi berbagai protokol kesehatan ketat, wajib pakai masker, selalu sedia hand sanitizer, rapid test, dan pemberlakuan jam malam yang semakin membuat masyarakat rindu saat-saat dalam situasi normal.
Baca juga: Aplikasi “Ambulans Jadi Taksi” Agar Terhindar dari Kemacetan Segera Diluncurkan, Setuju Kah?
Tak cukup sampai di situ, masyarakat juga kerap dibuat jadi lebih khawatir dengan maraknya pemberitaan terkait banyaknya korban jiwa, setiap hari, di seluruh dunia. Hal itu kemudian diperparah dengan pemberitaan terkait gonjang-ganjing ekonomi dimana telah terjadi PHK massal di banyak negara di seluruh dunia, serta ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Masyarakat benar-benar dibuat stres karenanya.
Dengan berbagai kondisi tersebut, masyarakat pun coba mencari alternatif untuk memulihkan kondisi kejiwaan mereka. Salah satunya lewat aplikasi meditasi. Dikutip dari news.crunchbase.com, aplikasi meditasi yang berbasis di Los Angeles, Headspace, misalnya, menawarkan layanan dan panduan gratis untuk membantu orang-orang dan kelompok-kelompok tertentu mengatasi stres dengan berbagai kategori, mulai dari Headspace untuk profesional kesehatan, Headspace untuk para pekerja, dan Headspace untuk pendidik.
Headspace for professionals, fokusnya yakni memberi para pekerja berbagai informasi layanan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan masyarakat di AS serta akses gratis ke Headspace Plus sepanjang tahun. Untuk kontinuitas, pengguna juga bisa berlangganan dengan mendaftarkan alamat email dan nomor indentitas. Adapun kategori lainnya, yakni Headspace untuk pekerja dan Headspace untuk pendidik menawarkan akses gratis ke koleksi meditasi untuk para guru dan anggota lain seprofesi.
Singkatnya, aplikasi Headspace dapat membantu pengguna melakukan meditasi sederhana. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat berlatih keterampilan kewaspadaan dan meditasi dengan menggunakan aplikasi ini hanya beberapa menit per hari. Terdapat dua layanan yang ditawarkan oleh Headspace, meditasi yang diarahkan dan meditasi yang tidak diarahkan. Selain itu, pengguna juga akan mendapatkan akses ke ratusan konten meditasi dalam segala hal mulai dari mengelola stres, meredakan kecemasan hingga membantu meningkatkan kualitas tidur dan fokus Anda dengan berbagai cara, lewat musik, pengetahuan sederhana, dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri, aplikasi tersebut sudah banyak digemari masyarakat. Umumnya, mereka sangat merasakan manfaat dari layanan pada aplikasi tersebut. Hanya saja, pengguna di Indonesia masih mengeluhkan tidak adanya pilihan dalam bahasa Indonesia sehingga sedikit menyulitkan.
Selain Headspace, ada lagi dua aplikasi lainnya yang tak kalah menarik untuk dicoba, yakni Calm dan Simple Habit. Calm merupakan aplikasi yang dapat menenangkan penggunanya. Seri meditasi yang ditawarkan oleh aplikasi ini dapat diselesaikan dalam waktu 10-20 menit.
Aplikasi ini dapat membantu untuk mengembangkan seseorang dengan latihan yang dilakukan sehari-hari dan mereka yang bergabung dengan aplikasi Calm akan merasakan ketenangan serta kedamaian saat meresa stres dan depresi. Sebagian besar meditasi dari aplikasi ini bisa didapatkan secara gratis. Akan tetapi, terdapat pula beberapa sesi yang dikunci dan harus berlangganan terlebih dahulu untuk dapat mengaksesnya.
Senada dengan Calm, Simple Habit juga membantu pengguna untuk merasakan ketenangan dan kedamaian. Bahkan, pihak pengembang juga telah membuat tema khusus tentang corona, dimana pengguna dapat melatih diri untuk menghadapi virus Cina tersebut dengan meningkatkan perawatan diri, perhatian terhadap anak-anak di rumah, pola komunikasi dengan keluarga, dan meredakan kekhawatiran.
Baca juga: Gunakan Aplikasi di Ponsel, Warga Cina Hindari Lingkungan Terinfeksi Virus Corona
“Kami menyadari bahwa banyak orang sekarang diharuskan untuk tinggal di rumah, yang mengakibatkan hilangnya pendapatan dan ketidakpastian keuangan,” tulis CEO Simple Habit Yunha Kim dalam sebuah blog.
“Sebagai tanggapan terhadap perubahan besar ini, mulai hari ini (23 Maret) hingga akhir April 2020, kami akan menawarkan keanggotaan premium Simple Habit gratis kepada semua orang yang terkena dampak finansial saat masa-masa sulit ini dan tidak lagi mampu membayar. Jika Anda berjuang atau membutuhkan, kami akan membantu mengurus Anda,” tambahnya.