Wednesday, October 22, 2025
HomeDaratSumatera Barat Punya Banyak Perlintasan Sebidang, BTP Lakukan Program Utama Keselamatan

Sumatera Barat Punya Banyak Perlintasan Sebidang, BTP Lakukan Program Utama Keselamatan

Perlintasan sebidang sampai hari ini masih menjadi masalah dan salah satunya menjadi momok di Sumatera Barat. Kota Padang bahkan mendapat julukan kota sejuta perlintasan sebidang antara jalan raya dan rel kereta api.

Baca juga: Jumlah Perlintasan Sebidang Liar di Indonesia, Tembus Angka 4.000!

Kehadiran perlintasan sebidang ini, di Sumatera bagian barat pada tahun 2021 tercatat total 25 kejadian kecelakaan kereta api. Balai Teknik Perkeretaapian (BTP), kelas II Wilayah Sumatera Barat menyebutkan ada 279 perlintasan sebidang tidak teregister.

Karena hal ini, maka ada kesepakatan penanganan perlintasan sebidang sehingga bisa dilakukan di semua daerah lainnya di Indonesia. Ini pun membuat BTP wilayah Sumatera bagian barat membuat program utama keselamatan yakni memasang pintu perlintasan di semua perlintasan terintegrasi yang kemudian dioperasikan oleh Divre 2 Sumatera Barat.

Kemudian juga akan memasang Early Warning System di perlintasan ilegal yang rawan kecelakaan. Membangun jalan inspeksi sebagai jalan alternatif menuju perlintasan terdekat. Bukan hanya itu, BPT Sumatera Barat juga masih memiliki program lainnya.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Pusat MTI Djoko Setijowarno mengatakan, ada empat hal dengan masalah perlintasan sebidang di Sumatera Barat. Dia menyebutkan, yang pertama adalah memastikan keselamatan dan kemanan di perlintasan sebidang bagi pengguna jalan serta pengoperasian kereta api.

Kedua, berkomitmen untuk melaksanakan perintah peraturan perundang-undangan yang mengatur dan/atau terkait dengan perlintasan sebidang. Ketiga, merencanakan dan merealisasikan peningkatan penataan keselamatan pada perlintasan sebidang menjadi perlintasan tidaksebidang yang menyediakan akses bagi pejalan kaki, menormalisasikan jalur kereta api dalam bentuk penutupan cikal bakal perlintasan sebidang, dan penertiban bangunan liar yang berada di ruang milik jalur kereta api serta pengelolaan perlintasan sebidang.

“Keempat, mendorong masyarakat untuk ikut peduli dan sadar hukum untuk keselamatan di perlintasan sebidang dan jalur kereta api. Kelima, melakukan gerakan tertib berlalu-lintas dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu-lintas di perlintasan sebidang. Dan keenam, mensosialisasikan dan mempromosikan budaya keselamatan perkeretaapian di perlintasan sebidang,“ jelasnya.

Baca juga: SENVISYS, Sensor di Perlintasan Sebidang dengan Teknologi Pemantau Getaran

Djoko menambahkan, untuk memperlancar operasional perkeretaapian akan ada tujuh titik di Sumatera Barat dan saat ini berfokus pada tiga lokasi karena sudah selesai feasibility study dan dalam waktu dekat akan dibangun tiga jalan layang atau flyover. Sedangkan empat lokasi lainnya dalam perencanaan untuk feasibility study.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru