Terbersit dalam benak, apakah mungkin seorang pramugari menjadi ratu kerajaan? Ini sebenarnya bukan hanya mimpi semata para wanita yang menginginkan menjadi ratu, namun kenyataannya didapatkan oleh seorang mantan pramugari Thai Airways.
Baca juga: Jóhanna Sigurðardóttir – Mantan Pramugari yang Sukses Menjadi Perdana Menteri Islandia
Ya, Suthida Tidjai seorang mantan pramugari yang juga pernah mendapatkan pangkat tinggi di militer, kini menjadi Ratu Thailand. Sebelum menikah pada 1 Mei 2019 kemarin dengan Raja Maha Vajiralongkorn, Suthida sendiri telah lama menjadi pendamping dan bagian dari keamanan kerajaan.

Bahkan dirinya pun kerap kali ikut muncul bersama Raja di acara-acara publik sebagai pendamping dan bagian dari elemen keamanan tersebut. Lahir 40 tahun silam, yakni pada 3 Juni 1987, Suthida dikabarkan bertemu dengan putra mahkota Thailand tersebut dalam sebuah penerbangan.
KabarPenumpang.com melansir dari laman channelnewsasia.com (2/5/2019), Suthida memiliki gelar sarjana di bidang komunikasi pada tahun 2000 dan dirinya dianugerahi penghargaan dalam 20 dekrit kerajaan. Pertama kali Suthida mendapatkannya pada 2012 ketika Raja Bhumibol Adulyadej menganugerahinya Ordo Gajah Putih untuk kejujuran, kesetiaan, tanggung jawab, dedikasi dan pengorbanan dalam pelayanan kepada Pangeran Vajiralongkorn.
Dekrit tersebut diterimanya saat ia berpangkat Letnan Kolonel Suthilda Vajiralongkorn. Kemudian tahun 2013, mantan pramugari ini menjadi petugas khusus resimen pengawal putra mahkota hingga diangkat sebagai komandan tahun 2014 kemarin. Saat melepas pekerjaan pramugarinya, Suthida dan raja juga terlihat romantis tetapi pihak istana tidak mengakui hubungan itu.
Hingga tahun 2016, Suthida diangkat sebagai jenderal penuh di Royal Thai Army dan tahun 2017 diangkat menjadi pengawal pribadi raja dengan gelar kerajaan Thanpuying yang berarti Nyonya. Pernikahan mantan pramugari Thai Airways dengan Raja Maha Vajiralongkorn ternyata mengejutkan banyak pihak.
Sebab pernikahan itu terjadi tiga hari sebelum raja secara resmi dimahkotai dalam upacara Buddha dan Brahma pada Sabtu (4/5/2019) mendatang. Pernikahan itu diumumkan dalam Royal Gazette.
“Karena itu, dia memberikan (gelar) pada Jenderal Suthida Vajiralongkorn na Ayudhya dari Permaisuri ke Ratu Suthida seperti yang sekarang,” kata pengumuman itu.
Pendaftaran pernikahan kerajaan berlangsung di Ampornsathan Throne Hall di Istana Dusit pada jam 04.32 sore waktu setempat. Setelah pengumuman kerajaan dibacakan, Ratu Suthida bersujud dan memberikan bunga kepada raja, yang pada gilirannya menganugerahkan air kerajaannya, daun keberuntungan ditempatkan di atas telinganya dan dekorasi lainnya yang berhubungan dengan kekuatan kerajaan.
Selain keduanya yang menandatangani buku akta nikah, yang juga ditandatangani oleh saudara perempuan raja, Putri Sirindhorn, dan ketua Dewan Penasihat Prem Tinsulanonda sebagai saksi. Associated Press melaporkan, diantara orang-orang terkemuka di pernikahan itu adalah Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha, pemimpin pemerintah militer yang telah memerintah Thailand sejak kudeta militer 2014, serta anggota keluarga kerajaan dan penasihat istana lainnya.
Baca juga: Ellen Church, Pramugari Pertama di Dunia yang Juga Punya Lisensi Pilot
Pernikahan itu adalah yang keempat bagi raja, yang memiliki tujuh anak dari hukum lese-majeste Thailand yang melindungi raja, yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya di Jerman, dari pengawasan publik atas kehidupan pribadinya. Raja berusia 66 tahun, yang juga dikenal dengan sebutan Raja Rama X, menjadi raja konstitusional setelah kematian ayahnya, Raja Bhumibol, pada Oktober 2016.