Thursday, March 28, 2024
HomeBus dalam kotaTernyata Ada Pengaruh Suhu Dingin Pada Kinerja Bus Listrik!

Ternyata Ada Pengaruh Suhu Dingin Pada Kinerja Bus Listrik!

Baru-baru ini The Center for Transportation and the Environment (CTE) yang bekerja untuk mengembangkan dan mengkomersilkan teknologi transportasi yang bersih, efisien serta berkelanjutan selesai bermitra dengan Pusat Keunggulan Hidrogen Midwest (MHCoE), Universitas Cleveland (CSU) dan Otoritas Transit Daerah Stark (SARTA). Pada kemitraan ini mereka melakukan sebuah studi menarik yang mengevaluasi hubungan antara suhu sekitar dan jangkauan bus listrik.

Baca juga: Adopsi Bus Listrik, Antara Harapan dan Tantangan yang Menghadang

Inti penelitian terlepas dari sumber bahan bakar dan berapa jangkauan saat cuaca tengah ekstrem. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman insideevs.com (3/1/2020), ternyata modem di bus diesel konvensional menggunakan lebih banyak bahan bakar selama musim dingin.

Bedanya dengan bus listrik,  operator bus perlu mengetahui apakah bus akan dapat menempuh rute tertentu ketika musim dingin berlangsung. Sebab dari sampel yang dilakukan oleh operator, ada hasil uji singkat yang menunjukkan perubahan suhu sekitar 50-60 derajat Fahrenheit atau 10-15 derajat Celcius menjadi 22-32 derajat Fahrenheit atau -5 hingga 0 derajat Celcius.

Ini membuat 37 persen penurunan kisaran kinerja pada bus listrik. Sedangkan pada bus dengan bahan bakar hidrogen mengalami penurunan 23,1 persen. Bahkan penurunan ini bukan dalam kondisi suhu dingin ekstrem.

“Kami berhati-hati tentang keuntungan penggunaan bus FCV (Fuel Cell Vehicle) dibandingkan dengan BEV (Battery Electric Vehicle), tetapi CTE mencatat penurunan yang relatif lebih besar pada bus listrik BEV. Makalah ini mencoba untuk membandingkan performa biaya operasional bus listrik dalam kaitannya dengan berbagai kondisi suhu,” ujar mereka ketika menjelaskan hasil penelitian dalam kemitraan yang dilakukan.

Tim Studi mengumpulkan data dari delapan operator bus, diantaranya empat yang menggunakan bahan bakar hidrogen dan empat lainnya yang menggunakan bus listrik dengan baterai. Hasil analisis menunjukkan bahwa kehilangan dalam jangkauan selama perubahan suhu dari 50-60 derajat Fahrenheit ke 22-32 derajat Fahrenheit lebih besar untuk bus listrik BEV (penurunan 37,8 persen) daripada bus listrik FCV (penurunan 23,1persen).

Baca juga: Inilah Citaro, Primadona Bus Listrik Besotan Mercedes Benz

Karena baterai pada bus listrik biasanya memiliki jangkauan yang lebih kecil daripada bus listrik sel bahan bakar bahkan dalam kondisi optimal, ini merupakan pertimbangan penting untuk operator  bus yang ingin mencari pengganti satu bus. Studi ini berupaya memberi saran pada operator bus karena mereka mempertimbangkan strategi untuk mengganti armada yang ada, dan tidak bermaksud merekomendasikan satu teknologi di atas teknologi yang lain.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru