Negara dengan kota-kota yang padat penduduk umumnya mempunyai problem sosial pada warganya. Seperti salah satu yang mencuat adalah tingginya angka kriminalitas. Di India misalnya, negara dengan populasi penduduk 1,3 miliar ini cukup marak angka kriminalitasnya, mulai dari perkosaan sanpai copet di India sudah menjadi momok tersendiri, terlebih pada aksi copetnya yang ternyata dominan dilakukan oleh kaum hawa.
Baca juga: Jurus Selamat Hindari Aksi Pencopetan di Moda Transportasi Massa
Di India, pada tahun 2017 dilaporkan sebanyak 1392 kasus pencopetan terjadi di Delhi Metro. KabarPenumpang.com melansir dari laman timesofindia.indiatimes.com, Central Industrial Security Force (CISF) mengambil langkah untuk menurunkan jumlah tersebut. Setelah CISF melakukan langkah terbarunya, tahun 2018 dilaporkan hanya 497 kasus.
Dari kasus di atas, pada tahun 2018 dilaporkan pelakunya 94 persen adalah wanita, melonjak dari tahun 2017 yang keterlibatan wanita sebagai pencopet di angka 85 persen. CISF menjaga keamanan metro dengan mengidentifikasi tersangka dengan menurunkan anggotanya lewat operasi intelijen dan pengawasan lebih terpadu dengan kamera pengawas (CCTV).
Nantinya, petugas keamanan dapat menghentikan terduga pencopet sebelum masuk ke lokasi pintu masuk stasiun. Seorang pejabat senior CISF mengatakan anggotanya diturunkan di 236 stasiun metro India dan menambah personel baik pria maupun wanita di tempat-tempat rentan.
Pihak kepolisian juga mengambil langkah menghadirkan pasukan khusus untuk melakukan pemeriksaan di stasiun metro dengan target favorit adalah kelompok-kelompok pencopet. Para polisi tersebut menggunakan pakaian biasa dan bergerak di dalam serta di sekitaran stasiun untuk mengawasi pencopet.
Para pencopet yang kebanyakan wanita ini sebagian besar berasal dari pusat kota Delhi dan berbagi modus operandi yang sama. Bagi para penumpang dan wisatawan yang menumpang kereta telah diingatkan untuk berhati-hati jika merasakan perilaku tak wajar dari beberapa atau seorang wanita.
Seorang polisi senior mengatakan, banyak pria yang menggunakan pakaian wanita dan masuk ke gerbong wanita. Hal ini dikarenakan wanita lebih banyak membawa barang-barang mahal ketimbang pria. Mereka menggunakan pakaian salawar dan menutupi kepala mereka serta membawa bayi sehingga benar-benar terlihat seperti wanita.
Baca juga: Biar Tidak Kecopetan, Yuk Kenali Ciri-Ciri Terduga Copet
Modus lainn, wanita yang menjadi pencopet tak hanya membawa bayi tetapi juga bepergian berkelompok. Saat jam sibuk salah seorang dari mereka membuka ritsleting tas dan mencari momen yang tepat, kemudian pelaku lainnya dari kelompok itu mengambil barang berharga dan memberikan kepada yang lainnya. Para pencopet ini biasanya naik metro dari stasiun yang hampir kosong dan turun di stasiun yang ramai. Beberapa dari mereka bahkan berkeliaran di atas peron untuk menyerahkan barang curian kepada anggota geng lain.
Ponsel dan laptop menduduki daftar barang curian. DCP (metro) Dinesh Kumar Gupta mengatakan tim polisi khusus juga memiliki tugas menganalisis setiap titik di dekat stasiun. Pihak keamanan berupaya memastikan keselamatan wanita di dalam dan di sekitar stasiun.