Friday, May 2, 2025
HomeDaratKembangkan Pendapatan Non Farebox, MRT Jakarta Berkolaborasi dengan Startup

Kembangkan Pendapatan Non Farebox, MRT Jakarta Berkolaborasi dengan Startup

MRT Jakarta di masa pandemi saat ini, bukan hanya mementingkan perjalanan penumpang. Tetapi juga menjalankan bisnis diluar tranportasi untuk mendapatkan keuntungan lainnya. Hal ini terlihat dari MRT Jakarta yang mulai masuk ke bisnis digital, di mana mereka memanfaatkan situasi pandemi untuk melakukan transformasi.

Baca juga: Coworking Space di Stasiun MRT Bundaran HI Resmi Dibuka dan Gratis Hingga 31 Desember

Direktur utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pihaknya mendorong transformasi digital dengan berkolaborasi antara MRT Jakarta dengan startup untuk ciptakan inovasi berbasis digital. Selain itu ada beberapa inisiatif lainnya seperti pengembangan bisnis level yang menjadi inovasi untuk memastikan pendapatan non farebox.

“Beberapa inisiatif menjadi inovasi untuk pendapatan non farebox bisa tetap baik karena situasi farebox (tiket) penumpang tahun ini cukup tergerus. Sehingga harus diimbangi dengan pendapatan non fare box,” jelas William dalam forum jurnalis, Selasa (30/11/2021).

Dia menambahkan, untuk pengembangan bisnis non farebox ini juga, MRT Jakarta melakukan pengembangan dan pemanfaatan area di stasiun MRT. William menyebutkan ada beberapa pendapatan non farebox yang masih dikembangkan yakni park and ride yang akan kolaborasi dengan Soul Parking dan Cari Parkir.

Kemudian, dikatakan William, pihaknya juga mengembangkan area MRT melalui MRT Ruko. Ini adalah tempat yang akan digunakan berkumpulnya startup yang bekerja sama dengan MRT Jakarta.

“Secepatnya bulan depan kita akan mulai bangun simpang temu Lebak Bulus yang letaknya dekat Poins Square. Ada lahan dua ribu meter persegi di mana akan dibangun jalur pedestrian layang, transit plaza, park and ride dan pemberhentian TJ serta transport daring,” jelas William.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan groundbreaking pada 7 Desember mendatang dan simpang temu tersebut ditargetkan selesai pada Juni 2022. William menjelaskan ini semua adalah konsep pengembangan TOD yang sedang berjalan di sepanjang kawasan jalur MRT fase 1.

Untuk diketahui, rata-rata jumlah penumpang MRT Jakarta hingga November 2021 mengalami kenaikan hingga 31,8 persen dari bulan Oktober. Di mana jumlah penumpang per hari adalah sekitar 30101 dan jika dibandingkan dari bulan Juli kenaikan penumpang MRT Jakarta sebesar 596 persen.

Baca juga: MRT Jakarta Uji Coba Bike Trolley Non Lipat di Stasiun Bundaran HI

“Kenaikan jumlah penumpang ini sesuatu yang menggembirakan untuk operasi kegiatan transport publik di Jakarta dan sekitarnya. Meski begitu MRT Jakarta di PPKM level 1 tetap konsisten dengan safety security dan disiplin prokes,” tambah William.






















RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru