British Airways meluncurkan seragam baru pramugari-pramugara. Seragam baru ini lebih ramah gender, dimana pramugari diizinkan mengenakan jumpsuit sampai hijab dan tunik. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Melengkapi kebijakan tersebut, maskapai juga menghapus aturan terkait gender lainnya seperti potongan rambut, makeup, nail polish, topi, sampai sepatu.
Baca juga: Virgin Atlantic Diserbu Pelamar Kerja, Gegara Seragam Non-Gender Awak Kabin?
Perubahan besar pada seragam pramugari/pramugara, termasuk seragam staf darat dan pilot, adalah yang pertama setelah 20 tahun. Desain dan program peluncuran seragam baru tersebut sejatinya sudah dipersiapkan sejak lima tahun lalu. Tetapi terus tertunda, termasuk tertunda dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Meski tak berterus-terang, manajemen British Airways diketahui mengikuti langkah maskapai pesaingnya, Virgin Atlantic yang lebih dahulu menerapkan aturan ramah gender bagi pramugari/pramugara, staf darat, dan pilot, dimana kru laki-laki diizinkan mengenakan rok dan kru wanita diizinkan mengenakan setelan jas atau tetap memakai rok.
Seragam baru British Airways karya desainer Ozwald Boateng ini diketahui sedang diuji coba di suhu beku dan hujan lebat untuk ketahanan. Selain itu, seragam juga telah diuji coba oleh awak kabin dan staf darat. Setelahnya terdapat beberapa review dan ini masih terus disempurnakan agar kelak saat sudah resmi dipakai, tidak ada lagi perubahan desain atau perbaikan kecil.
Review atau masukan dari awak kabin dan staf darat termasuk posisi kantong dan ukurannya agar lebih besar untuk memudahkan kru menyimpan sesuatu sampai jumpsuit (terusan) yang dianggap tidak praktis.
Meski begitu, maskapai bersikukuh, jumpsuit yang awalnya hanya diperuntukkan bagi staf darat saja paling cepat juga akan digunakan pramugari pada pertengahan tahun 2023. Adapun seragam baru tersebut, secara keseluruhan akan resmi dipakai oleh 30 ribu pramugari/pramugara dan staf darat British Airways pada musim panas tahun ini, sekitar akhir bulan Maret, demikian dilansir BBC International.
Dukungan British Airways dan negara tempatnya bernaung, Inggris, terhadap gerakan LGBTQ+ (lesbian, gay, biseksual, transgender, queer, dan lain-lain) memang begitu kuat sejak beberapa tahun belakang. Karenanya, kebijakan seragam ramah gender bukanlah respresentasi pertama.
Baca juga: Cara Mantan Pramugari Maskapai Alitalia Protes: Lepas Seragam-Pakaian Dalam Kelihatan
Tahun lalu, sebelum menghapus kebijakan terkait potongan rambut, makeup, nail polish, topi, sampai sepatu untuk staf laki-laki maupun perempuan, British Airways juga telah menghapus salam khusus gender di pesawat di bandara agar lebih inklusif. Itu juga didahului dengan mengizinkan pramugari yang lebih muda untuk mengenakan celana panjang alih-alih rok pada tahun 2019.
Kendati dianggap inklusif dan sangat netral gender, namun, kebijakan British Airways masih mengatur ketat soal tato bagi pramugari/pramugara, tak seperti maskapai lainnya seperti Air Canada, United Airlines, Air New Zealand, dan Virgin Atlantic yang sudah membebaskan tato selama gambarnya tidak melanggar norma.