Clear Air Turbulence (CAT) diduga menjadi penyebab situasi kedaruratan pada Boeing 777-300ER (Extended Range) Singapore Airlines SQ321pada hari Selasa, 21 Mei 2024. Seperti diketahui, SQ321 dalam penerbangan London – Singapura, dan terpaksa melakukan pendaratan darurat pada pukul 15:45 waktu setempat di Bandara Suvarnabhumi Bangkok.
Baca juga: Kenali Clear Air Turbulence yang Menghantam Emirates EK450 di Ketinggian 35.000 Kaki
Buntut dari CAT, seorang penumpang pria warga negara Inggris (73 tahun) diwartakan tewas, serta puluhan penumpang termasuk awak pesawat mengalami cedera serius dan harus mendapatkan perawatan itensif.
Meski investigasi tengah dijalankan, namun hadirnya CAT mengemuka, lantaran cuaca saat kejadian dalam kondisi cerah. Clear Air Turbulence (CAT) adalah turbulensi yang terjadi di atmosfer bebas dari awan, biasanya di ketinggian jelajah pesawat terbang (antara 20.000 hingga 40.000 kaki).
Berbeda dengan turbulensi yang terjadi di sekitar awan atau badai, CAT tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan tidak terdeteksi oleh radar cuaca konvensional.
Secara umum, CAT disebabkan oleh perubahan mendadak dalam kecepatan angin di ketinggian tinggi, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
Jet Streams
Aliran udara cepat yang berada di atmosfer atas sering kali menyebabkan perbedaan kecepatan angin yang tajam di sekitarnya, menciptakan kondisi yang ideal untuk CAT.
Wind Shear
Perubahan mendadak dalam kecepatan atau arah angin di jarak vertikal atau horizontal yang pendek dapat menyebabkan turbulensi.
Orographic Waves
Gelombang udara yang disebabkan oleh aliran angin di atas pegunungan dapat menyebar ke ketinggian yang lebih tinggi dan menyebabkan turbulensi.
Kelvin-Helmholtz Waves
Gelombang yang terjadi ketika ada perbedaan kecepatan antara dua lapisan udara yang bergerak dapat menyebabkan pola turbulensi.
Airbus A380 Emirates Rute Perth – Dubai Alami Turbulensi Parah, 14 Orang Cidera Serius