Thursday, September 4, 2025
HomeAnalisa AngkutanMisterius, Lima Lokasi Ini Mampu 'Mengacaukan' Alat Navigasi (Kompas), Termasuk Kompas Digital

Misterius, Lima Lokasi Ini Mampu ‘Mengacaukan’ Alat Navigasi (Kompas), Termasuk Kompas Digital

Meskipun kompas magnetik dikenal sebagai alat navigasi yang andal, ada beberapa lokasi di Bumi di mana kompas tidak bisa diandalkan. Ini bukan karena kompasnya rusak, melainkan karena kondisi alam yang ekstrem dan langka, seperti anomali magnetik, endapan bijih besi yang besar, atau pergeseran medan magnet.

Anomali magnetik memiliki pengaruh yang signifikan, terutama pada navigasi transportasi yang masih mengandalkan kompas magnetik. Namun, seiring perkembangan teknologi, dampaknya kini bisa dikelola dan dihindari.

Dan berikut adalah lima lokasi yang disebut misterius, di mana kompas tidak berfungsi dengan baik.

1. Kutub Magnetik (Magnetic Poles)
Di dekat kutub magnetik Bumi (terutama di Arktik Kanada), kompas tidak berfungsi karena garis medan magnetiknya menukik hampir vertikal ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan jarum kompas menjadi bingung dan berputar-putar.

2. Anomali Magnetik Kursk (Kursk Magnetic Anomaly/KMA)
Berlokasi di Rusia bagian barat, KMA adalah salah satu anomali magnetik terkuat di dunia. Fenomena ini disebabkan oleh endapan bijih besi yang sangat besar di bawah tanah, yang secara signifikan mengganggu medan magnet Bumi.

3. Dataran Tinggi Kerguelen (Kerguelen Plateau)
Ini adalah dataran vulkanik bawah laut yang luas di Samudra Hindia bagian selatan. Struktur geologisnya yang kompleks, termasuk aliran lava kuno, menciptakan anomali magnetik lokal yang memengaruhi pembacaan kompas.

4. Danau Vostok (Lake Vostok)
Terletak di Antartika, Danau Vostok adalah danau subglasial (di bawah lapisan es). Survei telah mendeteksi anomali magnetik yang signifikan di sana, yang kemungkinan disebabkan oleh struktur geologis di bawah es yang dapat mengganggu kompas.

5. Wilayah Teluk Hudson (Hudson Bay Region)
Survei magnetik di wilayah ini di Kanada mencatat adanya anomali dan tanda magnetik yang tidak biasa terkait dengan patahan geologi. Ini menunjukkan bahwa kompas magnetik tradisional dapat memberikan pembacaan yang tidak akurat di sana.

Inilah Velo 2 Beeline, Kompas Digital Khusus Sepeda, Goweser Wajib Coba!

Bagaimana dengan Kompas Digital?
Meskipun kompas digital di ponsel pintar atau perangkat GPS terlihat canggih, prinsip kerjanya masih sama. Ia menggunakan sensor yang disebut magnetometer untuk mendeteksi dan mengukur kekuatan serta arah medan magnetik lokal Bumi.

Jadi, jika medan magnetik di suatu tempat terdistorsi secara signifikan, sensor tersebut akan menerima data yang salah dan memberikan pembacaan yang tidak akurat atau bahkan tidak stabil.

Satu-satunya keuntungan kompas digital adalah mereka seringkali terintegrasi dengan GPS. Perangkat dapat menggunakan data GPS untuk menentukan posisi dan arah yang benar, sehingga mengimbangi pembacaan kompas yang salah. Namun, sensor kompasnya sendiri tetap tidak berfungsi dengan baik di lokasi-lokasi tersebut.

Kompas Digital, Tetap Presisi dalam Wujud Aplikasi di Smartphone

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru