Belum genap sepekan di tahun 2024, telah terjadi kecelakaan pesawat di Jepang. Airbus A350-900 Japan Airlines dengan nomor penerbangan JAL516 terbakar usai bertabrakan dengan pesawat DHC-8 di Bandara Internasional Haneda. Kejadian berlangsung pada pukul 17:47 (waktu setempat) Selasa, 2 Januari 2024 kemarin.
Baca juga: Pilot Tak Sabar, 35 Orang Tewas Akibat Tabrakan Pesawat USAir Flight 1493 dan SkyWest Flight 5569
Atas insiden tabrakan pesawat itu, seluruh penumpang JAL sebanyak 367 orang, termasuk 12 kru, berhasil selamat. Tetapi tidak demikian dengan DHC-8. Dari enam orang, lima lainnya tewas. Airbus pun buka suara.
Dalam keterangan resminya kepada KabarPenumpang.com, pabrikan pesawat asal Perancis itu menyebut pesawat JAL yang hangus terbakar diregistrasi sebagai JA13XJ serta MSN 538. Pesawat dikirim ke maskapai nasional Jepang itu pada pada 10 November 2021 dan ditenagai mesin Rolls-Royce Trent XWB terbaru.
Lebih lanjut, Airbus mendukung langkah-langkah penyelidikan dan bersedia memberikan bantuan teknis kepada para penyidik dari Bureau d’Enquêtes et d’Analyses (BEA) Perancis dan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB). Airbus juga mengirimkan tim spesialis ke lokasi kejadian.
“Sejalan dengan rekomendasi Lampiran 13 Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Airbus akan memberikan bantuan teknis kepada Bureau d’Enquêtes et d’Analyses (BEA) Perancis dan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) yang bertanggung jawab atas penyelidikan,” jelasnya.
“Untuk itu, Airbus saat ini mengirimkan tim spesialis untuk membantu pihak berwenang,” tambahnya.
Tak lupa, Airbus juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga, teman, dan orang-orang terkasih yang terkena dampak kecelakaan tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pesawat Japan Airlines yang membawa 367 penumpang dan 12 awak kabin itu menabrak sebuah pesawat, yang berujung dengan kobaran api besar di landasan pacu.
Hanya Empat Penumpang Selamat, Tragedi JAL 123 Kecelakaan Udara Terburuk di Jepang
Pesawat itu kemudian terlihat terhenti dengan diselimuti kobaran api besar di badan pesawat. Usai pesawat terhenti, penumpang menggunakan perosotan darurat melarikan diri dari api ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang kian membesar.
Menurut informasi, pesawat DHC-8 yang ditabrak adalah milik Penjaga Pantai. Sejatinya, mereka akan berangkat dari Bandara Haneda ke pangkalan udara di Prefektur Niigata, untuk membantu pengiriman bantuan korban gempa.