Rusia terus dihujani sanksi bertubi-tubi dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Belum lama ini, unit bisnis perusahaan AS, Apple Pay dan Google Pay, resmi di-banned atau tidak bisa digunakan di seantero Rusia. Sanksi ini pun membuat penumpang kereta metro Moskow kelimpungan. Pada akhirnya ini membuat operasional kereta bawah tanah Rusia itu kacau.
Baca juga: [Video 18+] Tidak Dapat Kursi, Penumpang Metro Moskow Nekat Buka Celana Dalam!
Dilansir newindianexpress.com, dari 144,1 juta penduduk Rusia, 29 persennya menggunakan Google Pay sebagai sistem pembayaran non tunai. Sementara itu, 20 persen lainnya menggunakan Apple Pay.
Namun, tak disebutkan dengan detail, apakah pengguna Google Pay merupakan pengguna Apple Pay. Bila keduanya berbeda, maka, ada hampir 50 persen atau 70 juta penduduk Rusia yang tidak lagi bisa mengakses Apple Pay dan Google Pay sebagai alat pembayaran atau mobile payment (dompet digital).
Menurut pernyataan Bank Sentral Rusia, pelanggan bank VTB Group, Sovcombank, Novikombank, Promsvyazbank, dan Otkritie juga tidak bisa bertransaksi dengan Apple Pay dan Google Pay, termasuk menggunakannya di luar negeri. Karenanya, tak heran bila hal ini berdampak pada mobilitas sehari-hari warga.
Dalam foto yang beredar di media sosial Twitter, tampak terjadi antrean panjang di salah satu stasiun metro Moskow disebabkan larangan penggunaan Apple Pay dan Google Pay. Selain itu, Samsung Pay juga tidak lagi bisa digunakan di Rusia. Namun, pengguna Samsung Pay tak sebanyak kompetitornya dari AS.
Apple Pay and Google Pay no longer work on Moscow's metro system, leading to long queues as people fumble about for cash pic.twitter.com/ezaLZneKiJ
— Jason Corcoran (@jason_corcoran) February 28, 2022
Sayangnya, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Transportasi Rusia atau operator metro Moskow terkait antrean tersebut.
Selain tak bisa digunakan di metro Moskow, di moda transportasi lain seperti bus dan trem juga tidak bisa digunakan.
Setelah Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay tak lagi bisa diakses, praktis, warga di Rusia hanya bisa mengandalkan mobile payment besutan bank-bank dalam negeri, seperti paling populer di Rusia adalah Sberbank Online, YooMoney, QIWI, dan lainnya.
Tidak bisa diaksesnya Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay, di Rusia tak lepas dari dikeluarkannya negara tersebut dari jejaring informasi perbankan internasional yang dikenal sebagai SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) sejak tiga hari yang lalu.
SWIFT merupakan jaringan pengiriman pesan yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mengirim dan menerima informasi transaksi dengan cepat dan aman. Misalnya saja, instruksi pengiriman dana. Sistem ini juga yang berada di balik sebagian besar transaksi pembayaran dan pengiriman dana internasional.
Baca juga: Unik, Stasiun Metro di Moskow Terhubung dengan Tujuh Apartemen Peninggalan Uni Soviet
SWIFT kini sudah mengkoneksikan lebih dari 11 ribu institusi keuangan di lebih dari 200 negara sehingga transaksi keuangan antar negara dapat dilaksanakan.
“Ini akan memastikan bahwa bank-bank ini terputus dari sistem keuangan internasional dan membahayakan kemampuan mereka untuk beroperasi secara global,” tulis pernyataan bersama yang dirilis oleh Gedung Putih dilansir dari CNN.