Sunday, May 19, 2024
HomeDarat"Baso," Bukan Cuma Makanan, Tapi Juga Nama Bekas Stasiun di Sumatera Barat

“Baso,” Bukan Cuma Makanan, Tapi Juga Nama Bekas Stasiun di Sumatera Barat

Saat mendengar nama Stasiun Baso, pikiran Anda mungkin akan langsung beranggapan bahwa yang dimaksud adalah lokasi kuliner, maklum ada kata ‘baso,’ yang menjadi sajian favorit di Tanah Air. Namun jangan salah kira, Stasiun Baso disini bukan menyiratkan sebuah restoran, melainkan memang nama stasiun, persisnya bekas stasiun kereta api di Sumatera Barat.

Baca juga: Tak Lagi Beroperasi, Stasiun Lama di Yogya Berubah Jadi Bengkel Hingga Warung Makan

KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, ternyata stasiun kereta ini berada di Jalan Raya Batusangkar, Bukittinggi No.184 di Canduang Koto Laweh, Canduang Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dari plang-nya masih nampak, diketahui Stasiun Baso berada di ketinggian +909 meter.

Nama stasiun Baso ternyata bukan diambil dari nama makanan, justru nama Stasiun Baso diambil dari nama sebuah kecamatan yakni Kecamatan Baso yang terletak di kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kecamatan Baso sendiri berada diantara kota Bukittinggi dan Payakumbuh.

Stasiun Baso kini bukanlah menjadi stasiun seperti dahulu melainkan beralih fungsi  sebagai tempat menjual aksesoris mobil dan cutting stiker. Mungkin bagi Anda penyuka kereta api akan asing mendengar nama ini, apalagi jejaknya yang tertinggal hanya sebuah papan nama tepat di atas nama toko aksesoris tersebut dan tak ada kabar jelasnya tentang stasiun ini.

Apalagi, untuk jalur keretanya sendiri pun kini hanya tertinggal bekas-bekasnya saja dan sudah tertimbun tanah. Jalur ini mati seperti jalur kereta yang ada di Bantul menuju Yogyakarta, hanya tersisa bangunan stasiun yang sudah beralih fungsi dan rel yang sudah tak terlihat lagi.

Stasiun ini dibangun pada masa Belanda yakni dengan rute Padang Panjang-Bukittinggi-Payakumbuh-Limbangan sepanjang 72 km. Dulunya jalur ini yang termasuk didalamnya stasiun Baso dioperasikan untuk mengangkut hasil bumi dari pedalaman Sumatera Barat.

Baca juga: Di Sawahlunto, Ternyata Juga Ada Museum Kereta Api

Semakin berkembangnya transportasi darat lainnya, kereta api mulai tersisih dan tak lagi beroperasi sejak 1973. Saat ini yang tersisa hanya jalur Padang-Pariama sepanjang 52 km yang beroperasi hingga kini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru