Belum lama ini sebuah studi menemukan cara terbaik untuk mengurangi risiko Covid-19. Di mana semula mobil yang tengah mengangkut penumpang, semua jendela dibuka menawarkan peluang terbaik untuk mencegah penyebaran virus Corona di dalam kendaraan.
Baca juga: Apakah Aerosol Bisa Sebabkan Infeksi? Lalu Apakah Buka Jendela Ruangan Bisa Hindari Virus?
Tetapi studi baru justru mengarahkan untuk menetapkan bahwa opsi terbaik kedua yakni membuka jendela di seberang pengemudi dan belakang dekat tempat duduk penumpang. Dilansir KabarPenumpang.com dari nypost.com (20/1/2021), Varghese Mathai, asisten profesor fisika di UMass Amherts mengatakan, orang mungkin membayangkan bahwa seorang secara naluriah membuka jendela tepat disamping mereka saat berkendara dengan penumpang selama pandemi.
Dia mengatakan, hal ini mungkin tidak optimal, tetapi lebih baik daripada tidak membuka jendela sama sekali.
“Kami merancang penelitian ini dengan mempertimbangkan berbagi tumpangan, dari taksi tradisional atau Uber dan Lyft hingga perjalanan non-komersial, dengan asumsi seorang pengemudi dan satu penumpang, duduk di belakang di sisi penumpang untuk memberikan jarak terbaik antara penumpang,” dia menambahkan.
Dia mengatakan, dengan menutup jendela tidak selalu memungkinkan selama musim dingin atau hujan karena banyak angin yang bisa masuk ke dalam mobil. Tak hanya itu, penelitian tersebut menggembar-gemborkan manfaat yang mungkin ditawarkan membuka jendela paling jauh dari pengemudi dan penumpang di kursi belakang dalam mengurangi penyebaran virus di kendaraan selama pandemi.
“Partikel kecil yang berpotensi patogen ini tetap berada di udara untuk jangka waktu lama tanpa mengendap, jadi jika tidak dikeluarkan dari kabin, partikel tersebut dapat menumpuk seiring waktu, meningkatkan risiko infeksi,” kata Mathai.
Dia menambahkan, umumnya udara yang mengalir di sekitar kendaraan menciptakan tekanan yang lebih rendah di jendela depan dibandingkan dengan yang di belakang.
“Kami memiliki gagasan bahwa jika Anda membuka jendela belakang dan depan pada sisi yang berlawanan, maka Anda dapat menciptakan aliran udara dari belakang ke depan kabin, dan melintasi tengah,” katanya.
Dalam konfigurasi ini, jendela depan di sisi kanan dan jendela belakang di sisi kiri akan terbuka dengan penumpang duduk di kursi kanan di belakang.
“Kami terkejut, simulasi menunjukkan aliran udara yang bertindak seperti pembatas antara pengemudi dan penumpang. Meskipun tindakan ini tidak dapat menggantikan penggunaan masker wajah saat berada di dalam mobil, tindakan ini dapat membantu mengurangi beban patogen di dalam ruang kabin mobil yang sangat terbatas,” tambahnya.
Baca juga: Naik Taksi di Beijing Jangan Lupa Pindai QR Code Kesehatan
Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Science Advances dilakukan dengan rekan Asimanshu Das, Jeffrey Bailey dan Kenneth Breuer di Brown University, tempat Mathai bekerja sebelumnya dan memulai penelitian sebelum pindah ke UMass. Model komputer yang digunakan untuk penelitian ini secara kasar didasarkan pada eksterior Toyota Prius yang dikendarai dengan kecepatan sekitar 50 mph. Tes lapangan terhadap asap dan tongkat aliran direkam di kabin Kia Optima.