Tuesday, September 10, 2024
HomeBus AKAPBus Wonogiri: Lain Dulu, Lain Sekarang

Bus Wonogiri: Lain Dulu, Lain Sekarang

Jika Anda di Jabodetabek atau sekitarnya, mungkin tidak asing dengan bakso atau mie ayam khas Wonogiri. Bisa jadi Anda justru malah jadi pelanggan kuliner tersebut di kota-kota besar Indonesia. Wonogiri merupakan sebuah wilayah yang terletak di Jawa Tengah.

Baca juga: Dibekali Pelatihan Khusus, Inilah Rincian Tugas Pramugari Bus AKAP Premium

Sekitaran tahun 70 banyak penduduk wilayah ini yang merantau untuk mengadu nasib di kota-kota besar Indonesia. Meski tidak semua, kebanyakan dari para perantau asal Wonogiri merupakan pedagang kuliner bakso atau mie ayam yang tak jarang meraih sukses di tanah perantauan.

Hal ini tentu membuat geliat bisnis transportasi bus akap penyambung rute Jabodetabek – Wonogiri menjadi lahan basah bagi para pebisnis di bidang transportasi. Di mana para perantau ini senang menggunakan bus untuk ke Jabodetabek dan tentu ketika mudik pulang kampung ke Wonogiri.

Nama-nama beken seperti Purwo Widodo, Timbul Jaya, Purwo Putro, Tunggal Daya, Jadi Mulyo, Sedya Mulya, Sumba Putra, Tunggal Dara, Gajah Mungkur, Ismo, Daya Palapa dan lain-lain adalah nama-nama pribumi yang sudah wara-wiri di jalur pantura mulai tahun 80-an.

Sayangnya kejayaan bus pribumi ini mulai terusik. Entah karena faktor over confident atau terlalu percaya diri, satu-persatu bus pribumi mulai gulung tikar karena tidak mampu menghadapi persaingan dunia transportasi yang semakin ketat.

Dari nama-nama di atas, beberapa sudah gulung tikar dan menutup usaha transportasinya. Sebagian lagi masih bertahan sembari terus mengkuti tren pasar. Selain itu, derasnya pemain luar yang masuk ke pasar Wonogiri juga jadi salah satu faktor penyebab banyaknya bus pribumi yang gulung tikar.

Para pemain baru bisa dibilang benar-benar serius dalam menggarap pasar penumpang Wonogiri. Hal ini dikarenakan banyaknya perantau yang bahkan rutin melakukan perjalanan Jakarta – Wonogiri atau sebaliknya bahkan setiap minggunya.

Hadir dengan armada baru, fasilitas yang memanjakan penumpang nampaknya jadi alasan penumpang Wonogiri mulai berpaling menggunakan jasa pribumi. Padahal, penumpang Wonogiri bisa dibilang adalah penumpang yang fanatik terhadap PO putra daerah.

Disatu sisi, beberapa tahun lalu, sebelum pasar ‘direbut’ oleh pemain luar, putra daerah bisa dibilang terlalu nyaman dengan keadaan, minim inovasi, dan serba apa adanya tanpa peremajaan armada.

Baca juga: Sebelum Naik Bus AKAP, Sebaiknya Ketahui Dulu Tarif Tiketnya

Memang awalnya bus-bus pendatang di Wonogiri belum mendapatkan pangsa pasar yang bagus, akan tetapi lambat laun justru yang jadi primadona adalah perusahaan otobus luar Wonogiri. (Senna Aditiya – Penggemar Bus)






















RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru