Kesalahan tarif yang muncul di dunia maya memang pernah terjadi, walaupun tidaklah sering. Sedikit tidak masuk akal memang, ketika seorang hacker berhasil memangkas harga sebuah tiket penerbangan, namun menurut pengakuan seorang hacker, ia pernah melakukan hal itu dan berhasil mengudara dengan harga yang sangat murah. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang mesti ditanggung oleh pihak maskapai jika ada banyak orang yang melakukan hal serupa, tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut akan bangkrut jika kasusnya tidak diusut.
Baca Juga: Mau Berburu Tiket Penerbangan Murah, Simak Tips Disini
Seperti yang dihimpun KabarPenumpang.com dari news.com.au, hacker ini pernah melakukannya beberapa kali, pertama ketika ia berhasil menghemat 600 poundseterling dengan mengganti harga penerbangan menuju Meksiko menjadi 197 pounsterling. Yang lebih menarik adalah ketika ia pernah memesan tiket penerbangan menuju Denmark hanya dengan harga 1 pounsterling, atau senilai Rp17 ribuan. Dengan banyaknya penerbangan yang terjadi di udara setiap harinya, Tom Church selaku founder dari LatestDeals.co.uk, mengakatakan bahwa hal tersebut kerap kali terjadi, bahkan diskonnya bisa mencapai 90 persen.
Pria berusia 26 tahun tersebut mengatakan bahwa ada sebuah komunitas rahasia yang berisikan para “pecandu” perjalanan yang tergabung di sebuah forum online, dan biasanya mereka berbagi kesalahan tarif kepada sesama anggotanya. Dan untuk mengelabuhi tindakannya dari pihak maskapai, para pemburu tiket murah ini menggunakan kode rahasia ketika berinteraksi satu sama lain.
“Proses pemesanan untuk tiket penerbangan sangat rumit. Ada banyak aspek yang terlibat, mulai dari mesin pemesanan, hingga agen perjalanan online, database tarif, dan perusahaan penerbangan itu sendiri, ” tutur Tom. “Pada setiap fase ada kesempatan untuk sebuah kesalahan. Dengan lebih dari 100.000 penerbangan per hari, Anda akan selalu menemukan sesuatu yang tidak beres,” tambahnya. Ironisnya adalah, setiap tarif ngawur tidak selalu mudah dikenali, dan terkadang peran ‘Dewi Fortuna’ juga berpengaruh kepada siapa saja yang mendapatkan tiket dengan harga miring tersebut.
“Tidak bisa dipungkiri, untuk menemukan tiket dengan harga miring membutuhkan waktu pencarian yang tidak sebentar, butuh berhari-hari. Dan biasanya mereka yang menemukan harga tiket murah enggan untuk membagikannya kepada rekanannya,” tambah Tom. Ambil contoh dari kasus yang terjadi pada seorang pria bernama Jack Sheldon, yang lebih memilih untuk meninggalkan pekerjaannya demi menjadi seorang pemburu tiket murah. Kepada awak media, ia mengaku perusahaannya kini, Jack’s Flight Club memiliki lebih dari 110.000 subscribers.
Ketika ditanya mengenai bagaimana cara yang ia lakukan dalam hunting tiket dengan harga error, ia mengaku melakukan pencarian luas dengan menggunakan aplikasi khusus. “Semisal, cek tarif penerbangan dari Birmingham ke seluruh Amerika Selatan untuk bulan Agustus dan lihat apakah ada tarif dengan harga miring muncul. Selain itu, cara lainnya adalah dengan membuat keberangkatan dan kedatangan bandara berbeda (ini disebut open-jaw route),” terangnya.
Baca Juga: “Jual Tiket Berdiri” di Pesawat, Awak Maskapai Pakistan Diperkerakan
“Metode ini kerap kali menunjukkan beberapa kesalahan yang tidak terduga. Saya pernah menemukan penerbangan menuju Tokyo, berangkat dari Paris dan kembali ke Bandara Heathrow dengan tarif hanya 250 poundsterling untuk pulang pergi,” ungkap Jack. “Namun, kadang-kadang memesan tarif error seperti ini, berarti Anda mungkin harus pergi ke bandara alternatif, jadi jenis ini tidak selalu menjadi opsi yang paling nyaman,” tutupnya.