Dibutuhkan kesabaran yang amat sangat ketika menghadapi anak yang mengidap keterbelakangan mental – terlebih ketika ia berkendara dengan menggunakan moda transportasi berbasis massal. Pada artikel sebelumnya, sudah pernah dibahas bahwa anak berkebutuhan khusus ini akan lebih terlihat diam ketika berkendara, karena mereka merasa takut dan cemas. Sama seperti yang dialami oleh penumpang United Airlines yang kebetulan tengah mengudara bersama anaknya yang mengidap keterbelakangan mental.
Baca Juga: Bawa Anak Autis Dalam Penerbangan? Ini Dia Tipsnya!
Seperti yang dapat Anda bayangkan, Braysen Gabriel – sang anak mengamuk sejadi-jadinya selama pesawat hendak melakukan proses take-off. Ketakutanlah yang menjadi penyebab anak berusia empat tahun ini mengamuk.
“Ia berteriak, memukul, menendang, dan menarik rambut saya,” tutur Lori Gabriel, Sang Ibu, dikutip KabarPenumpang.com dari laman metro.co.uk (27/8).
Lori yang pada awal bulan Agustus kemarin hendak pergi dari San Diego menuju Texas ini sempat merasa tidak enak hati, mengingat amukan Braysen dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan penumpang lain yang ada di penerbangan tersebut.

“Mungkin mereka akan menyesal telah membeli tiket penerbangan ini dan bertemu dengan kami,” ungkapnya.
Namun apa yang ada di benak Lori tidaklah benar – karena smeua penumpang dan awak kabin yang ada di penerbangan tersebut benar-benar sabar menghadapi Braysen.
“Penumpang yang tidak sengaja tertendang oleh Braysen tidak mempermasalahkannya, pun dengan awak kabin yang jalannya terhalang, mereka sangatlah sabar,” lanjut Lori.
Salah satu dari awak kabin United lalu menghampiri Lori untuk menawarkan bantuan dan membawa Braysen menuju First Class – tempat yang lebih nyaman ketimbang kelas yang diduduki oleh Lori.
Di First Class, amukan Braysen masih belum juga mereda. Ia kembali mengamuk dan tidak sengaja menendang penumpang lain. Namun hebatnya lagi, penumpang yang tertendang tersebut tidak malah memperkarakannya.
Baca Juga: Bagi Penderita Autis, Ternyata Naik Kereta Merupakan ‘Cobaan’ Berat
“Penumpang itu berkata, anak ini bisa menendang bangku saya selama penerbangan, dan saya tidak ada masalah dengan itu,” tandas Lori sembari mengenang kesabaran penumpang yang ada di penerbangan tersebut.
Satu lagi momen yang tidak bisa dilupakan oleh Lori adalah ketika ia dan Braysen tiba di Texas, Lori mendapatkan sebuat surat dari penumpang wanita yang tidak sengaja tertendang oleh Braysen. Surat yang ternyata dibuat oleh awak kabin United yang sedang tidak bertugas itu sangatlah mengiris hati Lori.
“Anda sangat kuat dalam menghadapi anak Anda. Jangan jadikannya (Braysen) sebagai sesuatu yang mengganjal hati Anda. Anak ini adalah berkat dari Tuhan. Teruslah menjadi wanita kuat! Salam hangat, keluarga United.”