Virus corona telah mengubah wajah penerbangan dunia. Betapa tidak, bila selama ini kabin penumpang lazimnya mengangkut manusia, gara-gara corona, kabin penumpang pun terpaksa dimuat kargo tanpa satupun penumpang, semata untuk memaksimalkan utilitas dalam setiap penerbangan.
Baca juga: Tujuh Penerbangan Ini Tak Lazim Akibat Corona, Nomor 6 Paling Aneh!
Skema untuk memaksimalkan langkah tersebut pun beragam, mulai dari mencopot seluruh kursi dan diisi kargo, mencopot sebagian kursi, atau tidak mencopot kursi sama sekali namun kargo tetap dimuat di dalam kabin penumpang dengan diletakkan di atas kursi yang sebelumnya telah dilapisi pelindung agar kursi tak rusak.
Namun, bila diamati secara detail, sebetulnya skema di atas belum sepenuhnya aman dan memudahkan operator penerbangan atau maskapai. Sebab, pada dasarnya, kabin penumpang tidak dirancang untuk memuat kargo, sehingga fasilitas pendukungnya pun juga terbatas. Misalnya,tidak tersedianya tali pengikat untuk memastikan kargo tak bergeser sejengkal pun selama penerbangan demi alasan keselamatan. Sebab, bila bergeser sedikit saja, mungkin bisa mempengaruhi keseimbangan pesawat.
Mensiasati celah keamanan dan potensi bisnis di sektor tersebut, belum lama ini, sebuah perusahaan perancang kursi dan produk interior pesawat, HAECO Cabin Solutions, merilis konsep penyimpanan baru yang memungkinkan maskapai penerbangan untuk menggabungkan penumpang dan kargo di kabin utama.
Secara keseluruhan, perusahaan asal Amerika tersebut menawarkan empat solusi yang berbeda, masing-masing dengan batas beban maksimum yang bervariasi mulai dari 454 kg hingga yang terkecil 108 kg. Media penyimpanannya pun juga bervariasi, mulai dari palet hingga penyimpanan yang disebut sebagai “seat and floor” yang memungkinkan maskapai untuk meletakkan kargo di kursi pesawat atau di lantai, tepat di depan kursi, lengkap dengan tali pengaitnya agar kargo tak bergeser saat terjadi guncangan.
“Opsi-opsi ini (empat varian produk) memberikan keleluasaan lebih kepada maskapai untuk memuat barang-barang yang lebih besar di kabin jika lambung pesawat (kargo) sudah tak lagi mampu menampung, kecuali untuk bahan-bahan berbahaya dan mudah terbakar,” kata HAECO dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari flightglobal.com.
Selain itu, inovasi konsep penyimpanan tersebut juga memungkin maskapai untuk memiliki konfigurasi kargo dan penumpang sekaligus di dalam kabin utama. Tentu saja dengan tetap memperhitungkan tata letak agar keseimbangan di dalam kabin utama tetap tercapai. Bila demikian, mungkin inovasi tersebut akan sangat cocok diterapkan di tengah kondisi penerbangan seperti sekarang ini, dimana hampir tidak ada satupun penerbangan berjadwal dipadati penumpang. Artinya, banyak ruang kosong di kabin yang bisa dimanfaatkan maskapai untuk kelangsungan bisnis mereka.
Baca juga: 1001 Inovasi di Ajang Crystal Cabin Award Berikan Kenyaman dan Keamanan Penumpang
Saat ini, HAECO menyebut pihaknya tengah mengajukan sertifikasi atas inovasi tersebut untuk dapat diaplikasikan di berbagai jenis pesawat, baik pesawat berbadan sempit atau narrowbody maupun berbadan lebar atau widebody. Diperkirakan, prosesnya akan memakan waktu sekitar 4-6 pekan ke depan.
Meskipun proses sertifikasi masih berlangsung, namun, perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat tersebut mengkalim bahwa beberapa klien telah menyampaikan minatnya atas produk mereka. Namun, HAECO belum mau menyebutkan pihak mana saja yang dimaksud.