Pada hari ini, 21 tahun yang lalu, bertepatan dengan 27 Juli 2002, kecelakaan air show paling mematikan terjadi di Sknyliv airfield dekat Lviv, Ukraina. Ketika itu, jet tempur Sukhoi Su-27 Flanker Angkatan Udara Ukraina jatuh tepat di kerumunan penonton air show, menewaskan 77 orang dan 543 orang lainnya luka-luka. Sebaliknya, pilot dan kopilot berhasil melontarkan diri dari pesawat.
Dari beberapa video jatuhnya pesawat Su-27 Flanker di Ukraina yang dilihat KabarPenumpang.com, jet tempur bernilai triliunan itu awalnya melakukan manuver sederhana di ketinggian rendah.
Pesawat kemudian melakukan manuver lain semacam split-S, kehilangan ketinggian dengan cepat menuju apron dan taxiway tempat banyak kerumunan penonton, menabrak pohon, dan jatuh.
Tak sampai di situ, usai crash, jet tempur Sukhoi Su-27 juga terguling dan terbakar ke arah penonton, menabrak beberapa stasioner, termasuk menabrak pesawat angkut Il-76MD sebelum meledak. Dengan kronologi tersebut, tak heran jumlah korban jiwa dan korban luka cukup tinggi.
Sejak awal, penonton seperti tidak pernah menduga akan kecelakaan air show terburuk dalam sejarah bakal terjadi. Bahkan, ketika pesawat terbang sangat rendah dan menabrak pohon pun kerumunan penonton belum ada yang bergerak untuk menyelamatkan diri. Banyak yang menyebut bahwa saat itu penonton mengira itu masih bagian dari manuver spesial pilot jet Su-27 di ajang Sknyliv Air Show.
Ketika sayap jet tempur tersebut menyendur darat dan mulai terguling sampai terbakar, barulah penonton tersadar itu bukan bagian dari skenario.
Setelah peristiwa paling bersejarah tersebut terjadi, pilot Volodymyr Toponar dan kopilot Yuriy Yegorov pun ditangkap untuk dimintai keterangan.
Disebutkan, pilot Volodymyr berdalih bahwa kecelakaan terburuk dalam sejarah air show internasional atau pertunjukan udara internasional itu disebabkan perbedaan peta airfield yang mereka terima dengan kenyataan. Ia juga mengaku ditolak untuk latihan tambahan sebelum hari H air show tiba.
Keterangan tersebut tentu saja tak ditelan mentah-mentah oleh penyidik. Usai investigasi intensif, penyebab kecelakaan diketahui akibat pilot melanggar rencana awal dan melakukan manuver sulit yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Tim investigator juga menemukan penyebab lain jatuhnya banyak korban jiwa dan korban luka. Itu tak lain dan tak bukan akibat zona terbang begitu kecil dan zonasi yang buruk oleh panitia penyelenggara sehingga penonton berkumpul di apron dan begitu dekat dengan zona air show.
Setelah bertahun-tahun atau lebih tepatnya pada 24 Juni 2005, pengadilan militer menghukum pilot Volodymyr Toponar (yang selalu mengklaim kecelakaan itu karena masalah teknis dan rencana penerbangan yang salah) dan kopilot Yuriy Yegorov masing-masing 14 dan 8 tahun penjara. Yegorov diketahui sudah bebas pada 2008.